Ramadhan dan Jumat Agung, Momen Perayaan Kasih Sayang dan Membuang Arogansi Beragama

Nasional6 Dilihat

“Momen ini adalah bulan kasih sayang. Kita pererat ukhuwah tali persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah sebagai bentuk untuk perdamaian dunia”

JAKARTA – Peringatan Jumat Agung yang dirayakan umat Kristiani, bersamaan dengan bulan Ramadhan yang penuh suka cita bagi umat Muslim, menjadi momentum untuk terus memupuk toleransi beragama, sembari membuang arogansi beragama.

“Momen ini adalah bulan kasih sayang. Kita pererat ukhuwah tali persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah sebagai bentuk untuk perdamaian dunia,” ujar Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti), Anwar Sanusi, di Jakarta, Sabtu (16/4).

Sebagai masyarakat yang hidup di tengah keberagaman suku dan agama, hendaknya umat mampu meneladani kehidupan di Madinah semasa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, dimana umat yang berbeda agama juga dapat hidup dan beribadah dengan damai.

Baca Lagi: Partai Demokrat Ingatkan Empat Menteri Jokowi Tetap Profesional

“Ketika Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin di Madinah, disana paling tidak ada empat kaum yakni Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Muslim. Pada saat itu mereka juga bisa hidup dengan damai, padahal mayoritas Islam,” katanya.

Ia menilai, perayaan Jumat Agung sebagai salah satu rangkaian dari Trihari Suci umat Nasrani yang penuh sukacita, juga sejatinya menjadi hari yang istimewa bagi umat Muslim tatkala hari Jumat menjadi sayyidul ayyam atau hari yang memiliki keitimewaan dibanding hari lain, terlebih di bulan suci Ramadhan.

Menurut dia, hari Jumat yang istimewa bagi kedua umat beragama ini hendaknya dapat mengedepankan kasih sayang dan toleransi, serta mengesampingkan arogansi beragama demi menjalin ukhuwah persaudaraan.

“Tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan bermusuhan apalagi arogansi,” kata dia.

Ia menyinggung peristiwa aksi demo 11 April 2022, yang mana ternodai dengan aksi kekerasan di luar batas kemanusiaan terhadap seorang tokoh, yang mana berlawanan dengan semangat cinta kasih terutama di bulan Ramadan dan Trihari Suci umat Kristiani.

Karena itu, dirinya memandang perlu ada peran pemerintah dan tokoh untuk terus bersama-sama menjaga persatuan dan kerukunan umat, agar hal-hal yang menodai perdamaian dan ukhuwah umat tidak terjadi kembali di kemudian hari, dengan mendorong narasi kasih sayang kepada umat.

Sosialisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan ormas-ormas non Islam yang tergabung dalam LPOK (Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan), untuk menaburkan kasih sayang serta bekerja sama untuk senantiasa mengayomi masyarakat.

Anwar berpesan kepada khususnya umat Muslim agar di bulan yang suci dan penuh sukacita ini, dapat terus meningkatkan amal perbuatan, serta semakin menyadari bahwasanya islam sebagai rahmatan lil alamin senantiasa mengajarkan umatnya untuk bertoleransi dan mencintai kasih sayang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar