Rektor UMM: Kami Siapkan Beasiswa untuk Mantan Teroris

Nasional604 Dilihat

MALANG – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan mengatakan, pihaknya menyiapkan beasiswa bagi mantan teroris. 

“Tentu ada (beasiswa bagi mantan teroris). Kita ini kan ada beasiswa untuk orang-orang yang lemah dan marjinal, khususnya dalam aspek kemanusiaan itu,” ujarnya di Malang, Rabu (22/2/2023).

Ia berharap, UMM menjadi lembaga pendidikan disamping meningkatkan ilmu pengetahuan, tapi juga tidak kalah penting merehabilitasi keimanan seseorang.

Pernyataan Fauzan itu diungkapkan setelah eks narapidana terorisme kasus Bom Bali, Ali Fauzi, menyandang gelar doktor Pendidikan Agama Islam, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (21/2/2023). 

Diketahui, Ali Fauzi dulunya merupakan mantan kombatan sekaligus kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah Jawa Timur.  

Ali Fauzi mengatakan, sebenarnya banyak eks narapidana teroris yang mengharapkan kehidupan baru. Salah satunya dengan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. 

Oleh sebab itu dirinya menyambut baik peluang beasiswa eks Napiter yang ditawarkan UMM untuk teman-temannya, mantan kombatan.  

“Memang banyak eks Napiter yang juga ingin kuliah. Ini bisa untuk mengupgrade knowledge (memperbaharui pengetahuan) mereka. Mudah-mudahan langkah saya ini bisa diikuti oleh mereka (mantan teroris) juga,” ujarnya.  

Ali Fauzi juga meminta maaf kepada masyarakat atas ulahnya bersama teman-temannya yang sempat terjerumus paham radikal. 

Dia menyadari, aksinya dalam teror Bom Bali membuat mereka dihujat dan dibenci. Pengalaman inilah yang membuat Ali ingin berubah ke jalan yang benar. 

Ilmu yang dia dapat dalam meraih gelar doktor di UMM akan ditularkan ke rekan-rekannya eks napi terorisme. Tujuannya agar tidak lagi terjerumus ke radikalisme.  

“Saya yang dulu dibuang dan dibenci, kini saya bisa mencapai seperti ini dan bisa dihargai seperti ini. Tentu ini tidak secara kebetulan, tapi ada metode yang saya dapatkan disini (UMM). Saya ingin menjadi dokter teroris. Mengobati mereka yang masih memiliki pemikiran destruktif,” Ali Fauzi mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *