Resmikan Warung NKRI, Kepala BNPT: Menyambungkan Eks Napiter dan Penyintas agar Rukun

Nasional3 Dilihat

SOLO – Warung NKRI secara filosofis mengangkat semangat antiradikalisme dan terorisme. Konsep warung tesebut diharapkan jadi tempat pertemuan, dan dalam kegiatannya dapat dititipkan pesan kebangsaan.  

Disamping itu, warung NKRI bakal memberi ruang kepada eks narapidana terorisme (napiter) dan Mitra Deradikalisasi (Mitra Derad) agar mampu mandiri secara ekonomi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar saat meresmikan Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI) di Stasiun Solo Balapan, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (9/12/2021).

“Aktivitas perekonomian UMKM di warung ini diberikan kepada eks napiter dan penyintas sebagai bentuk pemberdayaan berbasis kesejahteraan,” ujarnya.

Dengan disediakannya Warung NKRI, lanjut Boy, para eks napiter dan penyintas (korban aksi terorisme) dapat saling bertemu dan berkomunikasi, sehingga dapat terjalin hubungan yang baik.

“Menyambungkan eks napiter dan penyintas agar rukun. Mereka guyub dalam menatap hari depan. Dan mereka harus yakin ideologi kekerasan radikalisme dan terorisme tidaklah cocok,” kata dia.

Sementara Direktur Keselamatan dan Keamanan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), John Roberto, mengatakan pihaknya akan mendukung upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Salah satu dukungannya yakni pendirian Warung NKRI dan Dialog Wawasan Kebangsaan Anti-Radikalisme kepada insan PT. KAI.

“Pendirian Warung NKRI merupakan salah satu Kolaborasi untuk menindak lanjuti PKS yang sebelumnya telah dibuat bersama,” katanya.

“Dialog Wawasan Kebangsaan dapat membangkitkan rasa nasionalisme terhadap insan KAI serta menciptakan linkungan kerja yang bebas paham terorisme,” John menambahkan.

Diketahui, Warung NKRI merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNPT dan PT. KAI yang telah dilaksanakan pada 24 September 2021 lalu.

Warung NKRI di Solo Balapan dikelola dengan gratis oleh sekitar enam orang Mitra Deradikalisasi, yang kebetulan berdomisili di sekitar daerah Solo. Mereka akan berjualan produk-produk UMKM seperti kerajinan tangan, cemilan ringan, jamu, dan makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *