JAKARTA – Dalam Sidang Umum Ke-79 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengkritik pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengklaim Israel mendambakan dan mencari perdamaian. Retno menekankan bahwa pidato tersebut tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan.
“Netanyahu kemarin menyebutkan, ‘Israel mencari perdamaian, bahwa Israel mendambakan perdamaian,’ tetapi benarkah itu?” ungkap Retno, mempertanyakan keabsahan pernyataan tersebut. Ia menyoroti bahwa saat Netanyahu berbicara tentang perdamaian, Israel justru melancarkan serangan udara besar-besaran ke Beirut, Lebanon, yang menunjukkan niat berbeda.
Baca Juga: Valentino Rossi Belum Hadir di Mandalika: Pablo Nieto Ungkap Harapan untuk Masa Depan
Retno mengingatkan perlunya menghentikan perang yang terus berlanjut dan kembali ke solusi politik dua negara, yang didukung oleh mayoritas anggota PBB. Ia mendorong negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya, sebagai langkah memberikan kedudukan setara bagi Palestina di arena dunia.
“Pengakuan Palestina adalah investasi untuk masa depan yang lebih damai dan adil,” tegas Retno. Ia juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk bertindak konkret dalam menghentikan pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Dalam penutupan, Retno menegaskan bahwa tugas Dewan Keamanan adalah menciptakan perdamaian, bukan memperpanjang konflik atau mendukung pelaku kekejaman. “Tidak bertindak berarti terlibat,” pungkasnya, menekankan pentingnya aksi nyata untuk mengakhiri kekejaman di kawasan tersebut.