JAKARTA – Rusia terus melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Baru-baru ini menerima sistem pertahanan rudal terbaru dan diklaim memiliki kemampuan melenyapkan pesawat dan rudal jelajah musuh yang masuk ke negara tersebut.
Alutsista baru itu bernama sistem pertahanan rudal S-350 Vityaz yang dijuluki sebagai pembunuh rudal jelajah musuh. Kementerian Pertahanan Rusia melalui media setempat, menyebut sistem pertahanan rudal surface-to-air S-350 Vityaz resmi ditugas ke layanan militer Moskow pada hari Rabu (26/2/2020).
“Sistem S-350 dikirim ke Akademi Pertahanan Udara dan Luar Angkasa di wilayah Leningrad dan menjalani pelatihan untuk mendeteksi dan menghancurkan (senjata) udara musuh tiruan,” dikutip Russia Beyond, Kamis (27/2/2020).
“Para kru tempur S-350 menunjukkan keterampilan mereka, menghantam (senjata) musuh tiruan dengan meluncurkan rudal elektronik, dan berbaris ke area posisi baru,” Russia Beyond melanjutkan.
Senjata itu dideskripsikan sebagai senjata yang dirancang untuk melindungi negara, administrasi, industri, fasilitas militer dan pengelompokan pasukan paling penting dari serangan udara musuh dengan cara modern.
“Ini dirancang untuk bertahan melawan pesawat dan rudal (musuh),” katanya.
Komandan pasukan rudal surface-to-air, Kolonel Yuri Muravkin, menjuluki S-350 Vityaz sebagai pembunuh rudal jelajah, karena kemampuannya yang serbaguna.
Sistem pertahanan rudal S-350 dikembangkan oleh Almaz-Antey, perusahaan senjata milik negara Rusia. Pihak perusahaan mengatakan senjata baru ini dapat beroperasi sendiri dan sebagai bagian dari sistem pertahanan berlapis-lapis.
S-350 pertama kali ditransfer ke Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan Desember dan diuji bulan lalu di tempat pelatihan Kapustin Yar di wilayah Astrakhan.
Diketahui, sistem rudal atau S-350 atau lebih dikenal 50R6 Vityaz merupakan sistem rudal jarak menengah Rusia. Dikembangkan untuk tujuan menggantikan S-300PS dan S-300PT-1A.