JAKARTA – Ketua Bappilu DPW Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah, melaporkan sebanyak 10 anggota ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar terkait dugaan teror di rumahnya.
“Saya hanya menempuh jalur hukum saja, karena ini ada institusi yang lebih berwenang saya selaku korban merasa terancam,” ujarnya dikutip dari situs kompas.com, Minggu (8/9/2024).
Ia melaporkan sekitar 10 orang diduga anggota TNI yang mengepung rumahnya. Mereka yang mengepung rumahnya berasal dari berbagai daerah di Sulsel.
“Kurang lebih 10 orang. Ada dari Barru, Bulukumba, Sinjai, Bone, Bantaeng, berkumpul memakai seragam kemudian bareng-bareng ke rumah saya. Tadi saya melihat pemberitaan juga, saya juga butuh perlindungan hukum sudah dilemparkan hoaks,” jelasnya.
Baca Juga: Vatikan, Negara Terkecil yang Dipimpin Paus Fransiskus
Harmansyah mengaku, dalam kasus ini, keluarganya merasa terintimidasi, sehingga harus menyampaikan pelaporan ke Denpom XIV/4 Makassar.
“Istri dan anak saya dalam kondisi psikisnya lagi bermasalah, ketakutan terus, sehingga kami melakukan upaya hukum dengan melakukan pelaporan di Denpom, karena ini adalah urusan institusi,” kata dia.
Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin akan menyelidiki peristiwa ini. Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu, membenarkan sekelompok pria yang mengenakan pakaian dinas loreng lengkap bahkan mencungkan senjata api merupakan oknum anggota TNI AD.
Baca Lagi: TNI Kembali Kirim Tenaga Kesehatan ke Gaza, Palestina
Menurut Mangapul, pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan teror di rumah Hermansyah.
“Sementara untuk oknum anggota yang bersangkutan tersebut saat ini sedang dalam pemanggilan oleh Pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan,” katanya.
Sebelumnya, rumah Harmansyah yang berada dibilangan Tamangapa Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, dikepung sejumlah oknum anggota TNI, Rabu (4/9/2024).
Dalam rekaman video CCTV, tampak salah seorang oknum anggota TNI yang mengacungkan senjata.