JAKARTA – Dewan Negara Republik Rakyat Cina (RRC) telah membentuk tim untuk menyelidiki pengunduran diri lebih dari 90 ilmuwan keamanan nuklir baru-baru ini, di Institut Teknologi Keamanan Energi Nuklir (INEST) Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS).
Dirilis Cina Daily, Senin (24/8/2020), dalam sebuah pernyataan, CAS mengatakan beberapa waktu lalu tim yang terdiri dari pejabat dari kantor umum Dewan Negara, Kementerian Sains dan Teknologi, CAS dan departemen lainnya, akan dikirim ke Hefei, Provinsi Anhui, untuk menyelidiki situasi tersebut.
Menurut situs resminya, INEST dikhususkan untuk penelitian dan pengembangan energi nuklir canggih dan teknologi keselamatan. Bidang penelitiannya meliputi fisika neutron, energi fisi lanjutan, energi fusi, dan aplikasi teknologi nuklir yang diperluas.
Pengunduran diri ilmuwan INEST memicu spekulasi publik tentang birokrasi kelembagaan, perburuan karyawan, dan dukungan keuangan yang tidak memadai untuk bakat ilmiah muda.
Lembaga CAS menyebut, pengunduran diri itu karena alasan pribadi dan sepenuhnya sukarela. Para ilmuwan sekarang dikatakan bekerja untuk perusahaan swasta yang berinvestasi dalam produk berkaitan dengan teknologi keselamatan nuklir.