JAKARTA – Tidak ada kontradiksi antara hukum dan agama. Sebab dengan pemahaman yang lurus, masyarakat akan taat kepada hukum. Oleh karena itu, perlu sebuah usaha mengembalikan pemahaman beragama yang benar kepada masyarakat.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Oke Setiadi Affendi, di Jakarta, Jumat (26/3/2021).
“Kenapa di antara ‘saudara-saudara’ atau ‘teman-teman’ kita itu memiliki pemahaman bahwa antara beragama itu bertabrakan dengan bernegara? Ini karena mereka punya pemikiran beragama yang tidak shohih atau tidak benar dan sempit,” ujarnya.
Sangat berbahaya bagi bangsa apabila tidak ada ketaatan warganya pada hukum. Sebab dapat berakibat runtuhnya persatuan dan kerukunan. Dimana Negara bisa bubar bila masyarakatnya tidak taat, karena beragama harus punya pemahaman keagamaan yang benar, sehingga nantinya bisa melahirkan cara bernegara yang benar.
“Masyarakat harus dipandu secara jelas dan teknis. Apalagi generasi muda, jangan dibiarkan lepas begitu saja. Jika diperlukan mata pelajaran hukum dan bernegara ada di sekolah-sekolah untuk membuat masyarakat bisa memahami bagaimana bernegara yang baik. Dan itu sekaligus membentuk akhlak yang mulia,” katanya.
Oleh sebab itu, para tokoh masyarakat bisa memberikan pemahaman kepada para generasi muda agar taat pada aturan melalui teman sebayanya. Yang mana nanti teman sebayanya dipilih para pemuka agama, yang mungkin sudah tahu mengenai karakter kepribadiannya.
“Kalau ada budaya yang tidak sesuai dengan aturan dan budaya yang tidak sesuai dengan negara kita, jangan dibawa masuk. Karena nanti bisa merusak peradaban bangsa,” kata dia.
Menurut dia, para pemuka agama atau tokoh masyarakat sebaiknya kerap melakukan pertemuan terbuka dalam menyelesaikan persoalan terkait negara dan agama.
“Kalau bahasa sekarang itu disebutnya ngobrol bareng, makan bareng, atau ngopi bareng. Mustahil bisa merangkul kalau tidak pernah ketemu. Pemerintah juga harus turut serta untuk bertemu dengan para tokoh menyampaikan supaya bisa nyambung, terkoneksi,” katanya.