KUTAI KARTANEGARA – Virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme menjadi ancaman nyata bagi generasi muda di indonesia. Karenanya, pemuda harus memiliki karakter kebangsaan yang mengedepankan sikap toleransi dalam hidup bermasyarakat demi terciptanya harmonisasi kehidupan.
Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Sestama BNPT) RI, Mayjen TNI Dedi Sambowo, dalam acara yang bertajuk ‘Kemah Nusantara, Merawat Kebhinekaan dengan Toleransi’, yang berlangsung di Pantai Walet, Muara Badak, Kutai Kartanegara, Jumat (19/8).
“Sebagai penduduk daerah yang beragam (heterogen), semangat persatuan dalam bingkai kebhinnekaan harus tumbuh dari diri individu masing-masing, dengan tetap mengedepankan sikap toleransi dalam hidup bermasyarakat demi terciptanya harmonisasi kehidupan,” ujarnya.
Acara kemah yang diinisiasi oleh Duta Damai Dunia Maya BNPT regional Kalimantan Timur ini, diikuti lebih dari 200 pemuda dari berbagai unsur suku, agama, budaya, dan latar belakang yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Lagi: Bentengi Para Guru dari Radikalisme-Terorisme, Lihat yang Dilakukan Kepala BNPT
Dedi menjelaskan, acara Kemah Nusantara dapat menjadi momen mempererat tali silaturahmi antar organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP), komunitas seni, organisasi kesukuan dan mahasiswa, serta agenda sharing pengetahuan tentang wawasan kebangsaan.
Ia menambahkan, sesuai dengan semangat pelibatan multi pihak (pentahelix) yaitu unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha, untuk mencegah penyebaran paham radikal terorisme melalui penguatan empat konsensus nasional bangsa Indonesia.
Dedi berharap, Kemah Nusantara dapat mendorong khususnya pemuda Kaltim menjadi generasi yang memiliki kecintaan pada bangsa dan Pancasila.
Disamping itu, menjadi generasi yang mampu melanjutkan cita-cita para pendahulu, terlebih pasca penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara.
“Jadi harapan kita adalah generasi penerus bangsa melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulu. Diisamping pintar dan memiliki intelektual yang bagus, juga memiliki kecintaan pada bangsa dan ideologi,” katanya.
Kemah Nusantara, Netralisir Pemikiran Radikal
Sementara Wakil Gubernur Kaltim, H. Hadi Mulyadi, mengapresiasi Kemah Nusantara yang diharapkan mampu menetralisir pemikiran radikal, yang membuat bangsa terpecah belah, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diwariskan oleh nenek moyang bangsa.
“Saya sangat mengapresiasi acara kemah nusantara. Ini adalah acara yang luar biasa, ada pertukaran budaya antar pemuda timur, dan ini bersesuaian dengan program penanggulangan terorisme BNPT, artinya acara ini diharapkan dapat menetralisir pemikiran radikal,” katanya.
Persatuan dan kesatuan, kata Hadi, merupakan harga yang mahal yang harus dijaga dan para generasi muda berkewajiban untuk melaksanakannya
“Sebagaimana persatuan dan hubungan sosial yang harmonis telah terjalin dan menjadi ciri khas masyarakat Kalimantan Timur,” ujar dia.
Menurut dia, banyak negara yang berpisah karena perbedaan, persatuan, dan kesatuan bangsa. “Kalimantan timur merupakan satu diantara provinsi yang memilki hubungan sosial yang baik, kondusif serta siap hidup berdampingan dengan suku, agama apapun,” kata dia.