Setelah 18 Tahun Ditahan di Amerika, Teroris Asal Indonesia Ini Segera Disidangkan

Nasional6 Dilihat

JAKARTA – Seorang teroris asal Indonesia yang ditahan di Penjara Guantanamo, Kuba, bernama Encep Nurjaman alias Hambali dalam waktu dekat bakal segera disidangkan. Karenanya, pihak keamanan di Negara itu semakin memperketat jelang persidangan. Bahkan militer Amerika Serikat senantiasa disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tak diinginkan.

Diketahui, Hambali merupakan otak Bom Bali dan Hotel JW Mariot. Dimana jumlah korban mencapai ratusan, mulai luka-luka hingga meninggal dunia.

Ditulis Guardian, Senin (25/1/2021), meski kasus tersebut telah berlalu sekitar 20 tahun, tetapi penanganan kasus itu sampai sekarang masih tetap berlangsung.

Terkait kabar sidang kasus teroris melibatkan Hambali yang akan digelar di pengadilan militer di Amerika Serikat (AS),
Adik kandung Hambali, Kankan Abdulkodir, mengaku dirinya baru mengetahui akan adanya persidangan militer terhadap kakaknya tersebut.

“Belum ada kabar, biasanya kalau ada informasi penting wartawan dari Malaysia atau tim pengacara kuasa hukum dari Inggris selalu memberi kabar,” ujarnya di Cianjur, Minggu (24/1/2021).

“Kami sudah menanti lama, jika persidangan digelar mungkin akan ada kejelasan terhadap kakak saya,” Kankan menambahkan.

Ia menjelaskan, selama ini pihak keluarga selalu difasilitasi oleh ICRC untuk berkomunikasi dengan Hambali. Namun pihak ICRC membatasi jumlah keluarga maksimal sebanyak lima orang.

“Setiap tiga bulan, lima orang keluarga dari Cianjur bergantian ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali di Guantanamo yang difasilitasi ICRC melalui video,” katanya.

“Dalam percakapan juga kami hanya bertanya keseharian dari Hambali dan tak bertanya permasalahan hukumnya. Tentu semua keluarga bergantian untuk bersilaturahmi lewat video tersebut,” Kankan melanjutkan.

Kankan mengatakan, terakhir lima orang keluarga dari Cianjur berangkat ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali pada bulan Desember 2020. Dari video komunikasi terakhir dengan Hambali keluarga mendapati dalam kondisi sehat. Meski beberapa bagian tubuhnya sering sakit faktor usia.

“Ada saudara yang ke sana, kebetulan saya sudah pada tiga bulan sebelumnya, jadi kami bergantian berkunjung melalui video dari Jakarta,” kata dia.

Menurut Kankan, tim pengacara kuasa hukumnya kakaknya yang berasal dari Inggris bernama James Valentine, sudah mengirimkan berita rencana pengadilan militer terhadap Hambali.

Namun James tidak menginformasikan lebih lanjut apakah pengadilan militer tersebut megharuskan disaksikan oleh pihak keluarga atau tidak.

Pihaknya percaya James akan melakukan yang terbaik untuk kakaknya. Bahkan kerap mendengarkan saran James untuk Hambali dan keluarga terkait permasalahan hukumnya.

“Kalau diperlukan saya siap ke sana, tapi belum ada informasi lebih lanjut lagi. Pihak keluarga sudah mempercayakan sepenuhnya kepada James, saya percaya ia akan melakukan yang terbaik,” katanya.

Sekadar diketahui, Hambali ditangkap di Thailand pada tanggal 11 Agustus 2003 dan ditahan di Yordania, lalu dipindahkan ke penjara milik Amerika Serikat di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *