Siber TNI, Meningkatkan Kesiapan Pertahanan Digital Indonesia

Kabar Mabes, Nasional964 Dilihat

JAKARTA – Dalam era digital yang semakin maju, ancaman siber menjadi tantangan nyata bagi keamanan nasional Indonesia. Melalui Latihan Siber TNI 2025, angkatan bersenjata Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat pertahanan di ruang digital.

Kegiatan ini bukan hanya latihan rutin, melainkan sebuah langkah strategis dalam membangun kesiapan prajurit menghadapi serangan siber yang semakin kompleks dan canggih.

Dengan melibatkan berbagai satuan dari TNI AD, AL, dan AU, latihan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antar matra dan memperkuat pertahanan nasional di era digital.

Baca Juga: Hari Libur Khusus 18 Agustus 2025, Momen Meriah Perayaan HUT RI ke-80

Latihan yang digelar di GOR A. Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada 4 sampai 6 Agustus 2025, para peserta dilatih untuk menghadapi berbagai ancaman siber yang semakin berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari serangan malware, phishing, hingga serangan terkoordinasi yang menargetkan infrastruktur kritis nasional.

Latihan selama tiga hari ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis dan taktis prajurit dalam melindungi sistem informasi militer dan nasional dari serangan siber yang makin canggih.

Strategi dan Tujuan Latihan Siber TNI

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang TNI dalam membangun kekuatan pertahanan siber nasional.

Menurut Komandan Satuan Siber TNI, Brigjen TNI JO Sembiring, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personel dalam melaksanakan operasi siber secara efektif serta memperkuat koordinasi antar matra.

“Kami ingin memastikan bahwa prajurit TNI mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi ancaman siber, serta mampu melakukan operasi gabungan yang terintegrasi,” ujarnya dalam rilis yang diterima gardanasional.co.id, Kamis (7/8/2025).

Selain itu, latihan ini juga menjadi wadah evaluasi kemampuan dan kesiapan TNI dalam menghadapi tantangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Brigjen Sembiring menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu menyiapkan prajurit tidak hanya dari segi kemampuan teknis, tetapi juga dari aspek taktik, strategi, serta penguasaan alutsista (alat utama sistem senjata) khusus di bidang siber.

Tak hanya internal, latihan ini juga menegaskan komitmen TNI untuk berkolaborasi dengan instansi pemerintah dan lembaga nasional seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Kita harus saling mendukung dan berbagi informasi, serta memperkuat pertahanan siber secara nasional,” kata Brigjen Sembiring.

Kolaborasi ini penting untuk membangun ekosistem pertahanan digital yang mampu merespons berbagai ancaman dari luar negeri maupun kelompok kriminal siber.

Selain itu, Indonesia juga aktif menjalin kerja sama internasional dalam bidang pertahanan siber. Melalui berbagai forum dan latihan bersama,

Indonesia berupaya memperkuat jejaring global dalam memerangi kejahatan siber lintas negara sekaligus meningkatkan kemampuan diplomasi pertahanan digital.

Brigjen Sembiring menegaskan, ke depannya, TNI akan terus mengembangkan kemampuan personel, memperbarui alutsista, serta memperkuat taktik operasi siber.

“Kami ingin menjadikan satuan siber sebagai perisai utama bangsa dalam menjaga kedaulatan digital,” katanya.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan di ruang siber pun semakin kompleks.

Oleh karena itu, kesiapan seluruh elemen pertahanan nasional harus terus ditingkatkan agar Indonesia mampu menjaga stabilitas dan keamanan di dunia maya.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan tangguh di bidang teknologi dan keamanan siber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *