JAKARTA – Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang hanya memberikan sanksi teguran tertulis kepada anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan atas buntut pernyataan yang mempermasalahkan Bahasa Sunda digunakan jaksa, rupanya mengudang sejumlah reaksi.
Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri Perkasa Kantaprawira, mengatakan pihaknya menghargai sikap DPP PDIP yang menolak rekomendasi DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) berupa pemecatan terhadap Arteria Dahlan.
“Kami menghargai sikap DPP PDIP dalam kerangka dinamika internal,” ujarnya di dalam rilis tertulisnya yang diberikan ke Jernih.Co, Selasa (25/1).
Meski demikian, sebagai sesama perhimpunan perjuangan, lanjut Andri, pihaknya bakal tetap menuntut penegakan keadilan atas dasar hak asasi, nasionalisme, dan demokrasi.
“Menegakkan kebenaran, hak asasi, nasionalisme serta demokrasi tuntutan publik berbagai elemen masyarakat Tatar Sunda (Jabar, Banten, DKI), Sunda Perantauan dan Diaspora Sunda,” katanya.
Pihaknya yakin Arteria Dahlan merupakan kader yang baik setelah melakukan klarifikasi permintaan maaf setelah DPP PDIP melayangkan teguran tertulis. Namun pihaknya menilai, kader PDIP tersebut terlihat tidak merasa bersalah atas perbuatanya itu.
“Meminta maaf dengan berbagai alasan, intinya tdk merasa bersalah, karena ini dinamika pemelintiran politik,” katanya.
Karena itu, pihaknya berharap Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI dapat memberikan efek jera terhadap Arteria Dahlan atas perbuatannya.
“(Sebaiknya) diperiksa secara tuntas, bersamaan nanti dengan pemeriksaan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang (Arteria) tantang untuk dilaksanakan,” ujar dia.