LEBAK – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten, khusus Kabupaten Lebak. Membuat warga Kampung Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong, memilih mengosongkan rumahnya. Sebab khawatir adanya banjir bandang susulan, akibuat hujan deras masih mengguyur.
Sebelumnya, warga Kampung Lebak Gedong sudah tiga hari ini teriosalasi akibat jembatan penghubung antarkecamatan Cipanas-Sobang-Cibeber terputus dihantam banjir bandang. Bahkan ratusan korban banjir masih bertahan di rumah.
Meski tim evakuasi yang melibatkan Kopassus, Badan SAR Nasional, Brimob, BPBD Kabupaten Lebak dan Banten serta relawan, mendapati kendari akibat jembatan penghubung terputus, namun petugas tetap mengevakuasi warga. Mereka dipersilakan memilih lokasi pengungsian yang ada di tujuh titik lokasi.
“Satu desa, pak ngungsi. Soalnya, takut ada banjir bandang dan longsor lagi,” ujar salah seorang warga Kampung Cinyiru, Jumat (3/1/2020).
Ia menjelaskan, keinginan warga memilih mengungsi karena kondisi tanah di wilayahnya sangat labil, akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
“Warga mengungsi di posko-posko yang lokasinya jauh dari lokasi banjir bandang,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, mengatakan saat ini tercatat sebanyak 2.000 pengungsi di tujuh lokasi pengungsian. Lokasi itu tersebar di lima kecamatan yang terdampak bencana banjir longsor.
Ia menambahkan, masyarakat di daerah terisolasi membutuhkan penanganan khusus. Namun lokasi menuju ke sana pun rawan longsor. “Kami akan memfokuskan tim evakuasi untuk menyelamatkan masyarakat yang terjebak bencana alam itu,” katanya.
Menurutnya, kebanyakan warga yang terdampak bencana berada di aliran Sungai Ciberang, perbukitan, dan pegunungan. Lokasinya di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Hal tersebut cukup rawan terjadi bencana susulan, sehingga petugas hati-hati memasuki kawasan TNGHS.
“Kami berharap tim evakuasi dapat menyelamatkan warga yang terjebak bencana alam itu dengan selamat,” kata dia.
Diketahui, banjir bandang terjadi di enam kecamatan, yakni Lebak Gedong, Cipanas, Curug Bitung, Maja, Sajira, dan Cimarga.