JAKARTA – Pemerintah bakal melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menangani banjir yang diterjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Modifikasi cuaca dimaksud, untuk mengurangi volume awan sehingga curah hujan yang turun lebih terkendali.
“Tadi sudah ada pembicaraan soal modifikasi cuaca. Hari ini sudah mulai dirancang. Kalau memungkinan sore ini akan dilaksanakan,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, di Jakarta, Kamis (2/12/2020).
“Volume awan yang kemungkinan bisa menjadi hujan harus dikurangi dari sekarang agar tidak menumpuk di satu waktu,” Doni menambahkan.
Pihaknya tak bekerja sendiri, juga dibantu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Markas Besar TNI. Menurutnya, TNI bakal menyiapkan dua pesawat tipe CN295 dan Cassa yang digunakan untuk operasi teknologi modifikasi cuaca.
Nantinya, teknologi modifikasi cuaca dilakukan untuk mempercepat penurunan hujan. Dimana BPPT berencana menurunkan hujan di Selat Sunda atau Lampung. Bila angin bertiup ke arah timur, hujan akan diturunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur atau Jatigede.
Sebagai upaya mencegah banjir, BPPT menyiapkan teknologi tersebut untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.
“Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai (garam), dan segera ditambah lagi stoknya,” kata Kepala BPPT, Hammam Riza.
Menurut Hammam, rencananya ada empat sorti penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek.
Pihaknya pun telah melakukan analisis pertumbuhan awan penyebab hujan di Jabodetabek. Awan-awan tersebut berasal dari sebelah barat dan barat laut Jabodetabek yaitu selat Sunda, Lampung, dan sekitarnya.
“Sudah dilakukan persiapan baik pesawat maupun peralatan lainnya serta bahan semai berupa garam,” katanya.
Dalam pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca tersebut, BPPT mengerahkan 15 personel bekerja sama TNI dan BNPB. “Kita perlu data-data cuaca yang akurat dari BMKG, terkait awan hujan, pergerakan angin, dan lain-lain sehingga ahli TMC bisa simulasi dan antisipasi,” ujarnya.
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, Tri Handoko Seto, menjelaskan kegiatan tersebut ditargetkan dapat mengurangi 30-50 persen hujan yang diperkirakan akan turun di wilayah Jabodetabek.
“Semua awan yang bergerak ke Jabodetabek dan diperkirakan akan hujan di Jabodetabek akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCl. Diharapkan, awan akan jatuh sebelum memasuki Jabodetabek,” katanya.