GARDANASIONAL, JAKARTA – Untuk menangkal radikalisme dan terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta pemerintah daerah berperan aktif mengembalikan kearifan lokal di wilayah masing-masing.
Ketua BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, meminta Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)menjadi inisiator berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menginventarisasi kembali kearifan lokal. Sebab jika lapisan paling bawah seperti RT/RW bergerak, maka kelompok radikal tersebut tidak akan memiliki ruang gerak.
“Bayangkan kalau kita 34 provinsi kita punya budaya begitu satu provinsi bisa bermacam juga,” ujarnya di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Ia berharap pemerintah daerah segera merespons ajakan itu. Bahkan meminta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memerintahkan jajarannya hingga pemerintah daerah menggalakkan aksi tersebut.
“Ini kearifan lokal kita berusaha untuk menginventarisir, tapi kalau nggak ada respons dari pemerintah daerah mau ngomong apa kita. Nanti saya akan minta Mendagri (Tito) tolong perintahkan dong sama pemerintah daerah,” katanya.
“Sudah lewat FKPT, semua sudah kita kerjakan. Sekarang Mendagrinya Mantan Kapolri, mudah-mudahan lebih cepat lagi, mantan kepala BNPT lagi. Kalau sampai nggak jalan juga kelewatan gitu, maksud saya,” Suhardi menambahkan.
Apabila penangkalan terorisme dimulai dari RT/RW, maka ruang gerak untuk kelompok tersebut semakin sempit. “Kemendagri sudah perintahkan RT-RW harus berperan contohnya. Itu yang kita harapkan dari dulu, kalau RT/RW berperan dalam mendeteksi, nggak ada lagi ruang untuk mereka yang aneh-aneh itu,” kata Suhardi.