BALI – Secara individu dan kolektif memiliki kewajiban untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan kemakmuran Internasional. Sebagai Kepala Intelijen Militer di negara ASEAN, kami bertekad untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi saat ini.
Demikian disampaikan Asintel Panglima TNI, Laksda TNI Angkasa Dipua saat membuka forum Internasional ASEAN Military Intelligence Meeting (AMIM) ke-20, di Bali, Senin (5/6/2023).
Pada kesempatan tersebut, Asintel TNI menyatakan bahwa kerja sama intelijen militer yang kuat dan berkelanjutan adalah tujuan yang harus dicapai oleh kedua belah pihak.
“Namun demikian kita telah mencapai target untuk menuju kerja sama yang lebih kuat melalui berbagai inisiatif dalam kerangka AMIM,” katanya.
Dijelaskan juga bahwa kerja sama yang sudah kuat di antara personel intelijen militer ASEAN akan semakin diperkuat.
Laksda TNI Angkasa Dipua menyimpulkan, pandangan dan tindakan konkret yang dihasilkan dari pertemuan itu, bertujuan memperkuat Komunitas Intelijen Militer ASEAN, dan akan dilaksanakan lebih lanjut dalam Pertemuan Panglima Angkatan Bersenjata ASEAN/ASEAN Chiefs of Defence Force Meeting (ACDFM).
AMIM ke-20 tahun 2023 mengangkat tema “Penguatan Komunitas Intelijen Militer ASEAN dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Kawasan Baru”.
Sebanyak 11 negara ASEAN mengikuti kegiatan tersebut, di antaranya Indonesia, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, dan Timor Leste.