TNI AU ‘Bareng’ BRGM Tanam 25 Ribu Bibit Mangrove di Lanud RSA Natuna, Ini Manfaatnya

Kabar Mabes, Nasional481 Dilihat

NATUNA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menggandeng Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) guna memperlambat laju abrasi pantai di kawasan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau.

Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsda TNI Andi Wijaya, mengatakan pihaknya bersama BRGM akan melakukan penanaman 25 ribu bibit mangrove pada lahan seluas lima hektare di wilayah Lanud RSA Natuna.

“Aspotdirga TNI Angkatan Udara mengajak BRGM berkolaborasi dengan melihat pangkalan mana yang harus diamankan dari ancaman abrasi, salah satunya adalah ranai,” ujarnya di Natuna, Minggu (21/1/2024).

Menurut dia, wilayah Lanud RSA Natuna perlu ditanam mangrove, karena pesisir pantainya sudah berkurang akibat terkikis oleh gelombang laut.

“Ada hal yang harus diantisipasi ke depan untuk menjaga keberlangsungan Pangkalan TNI di Natuna, salah satunya dari abrasi,” katanya.

Dengan rehabilitasi mangrove, kata Andi Wijaya, nantinya bermanfaat bagi lingkungan sekitar, salah satunya masyarakat di wilayah tersebut, sebab tanaman bakau menumbuhkan ekosistem baru yang akan mempengaruhi ekonomi masyarakat Natuna.

“Dengan adanya mangrove akan tumbuh ekosistem baru yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sudah ada contohnya di Semitan (Kecamatan Bunguran Timur Laut Natuna), baru tiga tahun masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya berupa hasil kepiting,” ujar dia.

Ia memastikan, mangrove yang ditanam nantinya terus dipantau oleh prajurit TNI AU guna memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan maksimal.

“TNI akan menjadi inisiator dan kita optimistis 100 persen pertumbuhan mangrove itu,” kata dia.

Sementara Sekretaris BRGM, Ayu Dewi Utari, mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan teknis terkait rehabilitasi mangrove di wilayah Lanud RSA.

Ia menjelaskan, jenis bibit mangrove yang akan ditanam yakni Rhizopora dan Soneratia.

“Kenapa kita kerja bareng TNI, karena Lanud memiliki konsen yang tinggi dan bisa menjadi fasilitator serta inisiator masyarakat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *