TNI AU Rencana Bentuk Satuan Antariksa, Pengamat Pertahanan: Memperkuat Matra Udara

JAKARTA – Pengamat Pertahanan, Andi Widjajanto, mengatakan rencana pembentukan satuan antariksa yang diusung oleh TNI Angkatan Udara, dapat memperkuat TNI AU atau memperluas tugas dan kewenangan TNI AU.

Saat ini, kata Andi Widjajanto, TNI Angkatan Udara telah menggunakan teknologi antariksa untuk mengendalikan alutsista-alutsistanya.

“Secara de facto, sebetulnya TNI Angkatan Udara sudah berkaitan dengan space (antariksa), karena mau tidak mau pergerakan-pergerakan alutsista kita di semua matra harus mengandalkan satelit. Pada akhirnya penguasaan space harus menjadi salah satu yang terintegrasi dengan angkatan kita,” ujarnya dikutip pada laman Antara, Jumat (27/9/2024).

Menurut dia, sejauh ini beberapa negara membentuk angkatan atau matra tersendiri untuk antariksa (space force). Namun untuk situasi di Indonesia, arahnya kemungkinan untuk memperluas atau memperkuat TNI Angkatan Udara.

Baca Juga: Pendirian Sekolah Kristen di Sulsel Ditolak, Wahid Foundation: Intoleransi yang Merusak Hak Umat Beragama

Beberapa negara yang saat ini telah membentuk matra tersendiri untuk antariksa, yaitu Amerika Serikat pada 2019 dan China pada 2024. Di China, matra keempatnya itu mencakup antariksa (aerospace force), siber (cyberspace force), informasi (information support force), dan logistik (logistics support force).

Sementara di AS, matra antariksanya merupakan peningkatan dari komando gabungan (air force space command).

Di negara-negara lain, misalnya Perancis, Kolombia, Iran, Rusia, dan Spanyol, mereka memperluas kekuatan matra udaranya untuk mencakup wilayah antariksa.

Sebelumnya, rencana pembentukan satuan antariksa disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono

“Penguasaan ruang angkasa akan menjadi kunci kedaulatan nasional pada era modern ini,” kata dia.

Oleh karena itu, ia menyebut berbagai persiapan untuk membentuk satuan antariksa perlu dimulai, termasuk di antaranya terkait penguasaan teknologi, peningkatan kompetensi dan kemampuan prajurit, serta investasi terhadap teknologi dan alutsista terkait keantariksaan.

Tonny menambahkan, TNI AU terbuka untuk belajar dan berkolaborasi dengan negara lain demi mematangkan konsep satuan ruang angkasa yang akan dibangun.

“Kita juga harus belajar dari pengalaman negara yang lain yang telah lebih dulu membentuk satuan antariksa seperti Amerika, Australia dan Prancis untuk memahami insight, best practice untuk implementasi lebih lanjut di Indonesia,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar