TNI AU Sematkan Baret Kopasgat ke Jenderal Andika Perkasa

Kabar Mabes314 Dilihat

JAKARTA – Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa diangkat menjadi warga kehormatan Komando Pasukan Gerak Cepat Angkatan Udara (Kopasgat AU). Hal itu terlihat saat Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya Agustinus Gustaf Brugman memakaikan baret oranye khas Kopasgat AU pada Jenderal Andika.

“Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara mengangkat Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai warga kehormatan,” tulis akun Instagram resmi TNI AU, @militer.udara, Sabtu (22/10/2022).

Pengangkatan Andika sebagai warga kehormatan berlangsung pada Kamis (20/10/2022) di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

TNI AU menuturkan, Jenderal Andika mengaku bangga mendapat gelar kehormatan Kopasgat tersebut.

“Panglima TNI mengaku bangga dianugerahi warga kehormatan Kopasgat. Panglima pun mengakui Kopasgat memiliki kemampuan tidak kalah dari militer negara-negara maju,” katanya.

Andika juga disebut melakukan peninjauan latihan Trisula Perkasa 2022 yang digelar oleh Kopasgat. Saat meninjau, Andika menaiki sebuah kendaraan serang ringan berjenis P6 ATAV.

Andika disebut turut mengapresiasi terhadap latihan itu. Menurutnya, Bandara Kertajati perlu dijaga lantaran merupakan salah satu objek vital nasional.

“Panglima TNI menyampaikan apresiasi dan dukunganya terhadap Latihan Trisula Perkasa Kopasgat, mengingat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) merupakan salah satu objek vital nasional,” kata dia.

Unggahan tersebut menjelaskan bahwa latihan Trisula Perkasa itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan melatih kesiapsiagaan pasukan Kopasgat AU. Dalam latihan itu, dilibatkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista).

“Latihan Trisula Perkasa bertujuan meningkatkan kemampuan dan melatih kesiapsiagaan Prajurit Kopasgat TNI AU dengan melibatkan sejumlah alutsista yang dimiliki. Seperti GPS Jammer, Rudal QW-3, Ransus antibajak udara MIT Ares, Ransus M3CS, Ranpur ILSV dengan kemampuan Remote Control Weapon System (RCWS), Mortir, Senjata Lawan Tank, Gatling, sniper antimaterial, dan drone pengintai,” tulis akun itu.

Latihan Trisula itu berakhir dengan simulasi pembebasan sandera. Dalam skenarionya, Kopasgat AU melakukan pembebasan pihak yang disandera dalam kegiatan presidensi G20 di Bali.

“Latihan diakhiri dengan melaksanakan pembebasan sandera yang diskenariokan adanya sejumlah teroris melakukan penyanderaan pada ajang Presidensi G20 di Bali,” tutup unggahan TNI AU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *