JAKARTA – TNI terus mengerahkan segala daya dan upaya mendukung pemerintah dalam program vaksinasi nasional. Sebanyak 10.000 vaksinator TNI telah disebar ke berbagai penjuru Indonesia melaksanakan serbuan vaksin di daerah-daerah yang menjadi prioritas, baik karena zonasi maupun penyelenggaraan even nasional seperti PON XX di Papua Oktober 2021.
Hal itu dikatakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat menerima audiensi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M. Faqih di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/9/2021).
Tantangannya saat ini, kata Hadi, selain ketersediaan dan kelancaran distribusi vaksin, juga masih membutuhkan banyak tenaga vaksinator mengakselerasi kecepatan vaksinasi secara nasional.
“Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi yang semakin tinggi, harus disertai dengan ketersediaan vaksin dan akses vaksinasi yang sebesar-besarnya,” katanya.
Menurut dia, vaksinasi menjadi salah satu upaya merubah pandemi menjadi endemi, selain disiplin protokol kesehatan, dan penguatan kapasitas respon (3T), tracing kontak erat juga menjadi kunci untuk memutus penularan.
“TNI dan Polri sudah mengerahkan tenaga tracer, tetapi pelaksanaan tes cepat antigen tetap membutuhkan tenaga kesehatan,” ujar dia.
Oleh karena itu, kata Hadi, dibutuhkan kerja sama dan partisipasi semua komponen bangsa untuk melaksanakan misi kemanusiaan ini guna menyelamatkan bangsa Indonesia dari serangan musuh berupa Covid-19.
Bahkan berharap, IDI dengan anggotanya di seluruh Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam program vaksinasi nasional maupun program penanganan lainnya.
“Relawan IDI diharapkan membantu tracing kontak erat, karena di beberapa wilayah saat ini masih kurang dalam tracing kontak erat,” kata dia.
Sementara itu, Ketum PB IDI, Daeng M. Faqih, berharap pihaknya dan TNI dapat selalu mengembangkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi khususnya dalam program tersebut agar pandemi dapat segera dikendalikan.
“Kami dari IDI siap bersama-sama dan bahu membahu dengan TNI untuk berkolaborasi dengan mempercepat tracing dan vaksinasi. Karena dengan dua hal ini dilakukan bersama maka cita-cita untuk menjadi endemik akan segera tercapai,” ujarnya.