JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menganggap pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas dalam sebuah serangan yang diduga dilancarkan oleh Israel di Beirut, sebagai sebuah perkembangan mengkhawatirkan.
“Tentu saja, perkembangannya sangat mengkhawatirkan. Dan saya rasa, ini benar-benar menyoroti apa yang baru saja dikatakan oleh Sekjen PBB tentang bahaya dari menyebarnya konflik (Israel-Palestina) ke kawasan yang lebih luas,” ujar Florencia Soto Nino, seorang associate spokesperson Guterres, dikutip dari Antara, Rabu (3/1/2024).
“Sekjen PBB mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah-langkah segera guna mengurangi ketegangan di kawasan tersebut,” lanjutnya.
Guterres menyebutkan, bahwa pertempuran yang terus berkepanjangan ini memiliki risiko kesalahan perhitungan yang besar dari berbagai pihak.
“Dan sayangnya, saya rasa fenomena itulah yang kita lihat di berbagai bagian kawasan. Jadi, kami sekali lagi mengimbau kepada semua anggota masyarakat internasional untuk melakukan segala upaya demi mencegah eskalasi situasi di sana,” katanya.
Seorang sumber di Hamas mengatakan, wakil ketua gerakan tersebut, Saleh al-Arouri, tewas pada Selasa (2/1/2024) malam waktu setempat, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon.
Sumber itu menambahkan bahwa beberapa ajudan al-Arouri juga tewas dalam serangan yang menyasar kantor Hamas itu.
Belum ada komentar langsung dari Israel terkait insiden tersebut.