Wakil Walikota Tarakan: ASIK BANG, Gaya Baru BNPT Cegah Radikalisme

Nasional1 Dilihat

JAKARTA – Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) merupakan cara bersosialisasi dengan gaya baru yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pendekatan humanis sebagai ajang bagi anak-anak muda penggiat musik untuk berkumpul bersilaturahmi.

Demikian dikatakan Wakil Walikota Tarakan, Effendi Djufrianto, dalam rilis Humas BNPT di Jakarta, Jumat (5/8).

“Festival ini merupakan upaya memperkuat semangat kebangsaan anak muda lewat musik,” ujar Effendi.

Sosialisasi Asik Bang sebagai metode baru yang dilakukan BNPT diharapkan mampu menjadi salah satu ajang silaturahmi.

Disamping itu, memperkuat semangat kebangsaan, yang tetap memberikan edukasi positif bagi masyarakat muda Tarakan dalam mencegah paham radikal terorisme tumbuh berkembang di antara mereka.

Baca Lagi: Terduga Teroris di Aceh Ini Memilih Serahkan Diri ke Densus 88

Effendi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kreatifitas generasi muda yang memiliki nilai positif bagi bangsa dan negara.

”Kami ingin anak-anak muda Indonesia mendapat panggung yang tepat untuk mendapatkan hasil karya kreatifitasnya yang positif, berkualitas dan nasionalistik sehingga kita semakin bangga sebagai orang Indonesia,” katanya.

Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional di Luar Negeri BNPT RI, Nanda Fajar Aditya, menjelaskan kegiatan Asik Bang merupakan wujud nyata keterlibatan masyarakat dalam upaya kampanye pencegahan terorisme.

“Sejak dimulainya festival ini yang diinisiasi Subdit Pemberdayaan Masyarakat, sebagai salah satu kampanye pencegahan tersebut dapat menjangkau audiens yang lebih luas, konsep pentahelix tengah aplikasikan oleh ujung tombak terdepan Direktorat Pencegahan melalui Subdit Pemberdayaan Masyarakat,” katanya.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Walikota Tarakan, Effendi Djufrianto dan masyarakat Tarakan atas dukungannya dalam upaya pencegahan multi pihak.

“Ini sinergi yang terus kita galang. Kami harapkan tidak berhenti di sini tapi berlanjut dalam menyampaikan media gagasan damai lewat musik dalam pencegahan, karena seluruh elemen masyarakat wajib bersama-sama menciptakan perdamaian di wilayah masing-masing,” kata Nanda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar