Wakili Indonesia di Qatar, BNPT RI Tekankan Kerja Sama Multilateralisme Atasi Ancaman Terorisme Global

Nasional1028 Dilihat

 

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewakili Pemerintah Indonesia, menekankan pentingnya semangat multilateralisme melalui kerja sama internasional dalam Penanggulangan Terorisme dalam konferensi Global Security Forum (GSF) 2024 di Doha, Qatar.

Dikutip dari laman bnpt.go.id, Jumat (24/5/2024), Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, mengatakan Indonesia percaya akan semangat multilateralisme melalui kerja sama internasional dalam mengatasi ancaman terorisme.

“Multilateralisme telah diadvokasi oleh PBB dengan disahkannya Strategi Penanggulangan Terorisme Global yang berfokuskan pada pencegahan terorisme, memperkuat kerja sama internasional, dan meningkatkan kapasitas nasional untuk mengatasi ancaman terorisme,” ujarnya.

Baca Juga: Kepala BNPT RI: Indonesia Ajukan Tiga Pendekatan Penanganan Anak Korban Aksi Terorisme

Andhika menekankan, akan perlunya sebuah ‘agenda bersama’ dengan terus meningkatkan kerja sama internasional guna menghadapi ancaman terorisme.

“Kerja sama internasional adalah dan akan selalu menjadi prasyarat terwujudnya erdamaian, keamanan, stabilitas dan kesejahteraan global,” katanya.

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, H.E. Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, saat membuka acara GSF 2024, mengatakan untuk menghadapi ancaman keamanan global yang saling berhubungan satu sama lain.

Seluruh pihak dituntut untuk meningkatkan kerja sama internasional dan aktif dalam lingkup multilateral, salah satunya melalui GSF 2024 ini, sebagai platform untuk berbagi informasi, praktik baik dan mencari solusi bersama.

Kegiatan GSF 2024 merupakan event tahunan yang diadakan oleh the Soufan Center, sebuah organisasi non-profit independen yang menghasilkan penelitian, analisa, dan dialog strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan keamanan global, termasuk penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme.

Konferensi ini juga menghadirkan pejabat tinggi pemerintah, diplomat, komunitas intelijen, pelaku industri, akademisi, dan jurnalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar