BOGOR – Anggota TNI Yonif 315/Garuda mendirikan tenda pengungsi longsor dari bambu di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Hingga kini desa itu masih terisolasi meski sudah sepekan sejak longsor pada Rabu (1/1/2020).
“Telah dilaksanakan pembuatan tenda pengungsi untuk warga masyarakat Desa Cileuksa yang terdampak bencana,” ujar Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor yang juga Komandan Insiden tim tanggap darurat Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno, di Bogor, Rabu (8/1/2020).
Eko Sutrisno menjelaskan, tenda pengungsi longsor yang dibangun berukuran 4 x 4 meter, sebanyak 15 unit dengan posisi berdekatan.
“Tenda tersebut bisa difungsikan sebagai tempat tinggal sementara bagi masyarakat yang rumahnya hancur atau rawan terkena longsor susulan,” katanya.
Eko Sutrisno menjelaskan, sembilan personel TNI yang terlibat berhasil masuk ke Desa Cileuksa melalui akses dari Kabupaten Lebak, Banten, setelah berjalan kaki selama tiga jam dari tempat pemberhentian mobil.
Desa Cileuksa berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak. Hingga kini, akses jalur utama dari Desa Sukajaya masih terputus dekat perbatasan Desa Pasir Madang.
Sejak hari pertama longsor, ada enam titik longsoran yang dimulai dari Desa Cisarua, sehingga mengakibatkan empat desa di jalur tersebut terisolasi. Namun, akses di Desa Cisarua berhasil dibuka pada hari kedua, akses di Desa Jayaraharja pada hari keempat, dan akses di Pasir Madang dapat dibuka hari ketujuh atau Selasa 7 Januari 2020.
Hingga hari ketujuh setelah longsor, tersisa tiga desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang masih terisolasi, yaitu Desa Cileuksa, Desa Urug, dan Desa Kiarasari. Sebagian penduduk yang kehilangan rumah menjadi pengungsi longsor di sejumlah tenda pengungsian.