Wasekjen LPOI: Puasa, Jadi Momentum Saling Toleransi

Nasional4 Dilihat

JAKARTA – Dalam puasa, umat muslim diminta mampu mengendalikan diri sebagai seorang yang beriman. Apalagi dalam kehidupan bermasyarakat, ada hal-hal yang perlu disikapi secara bijak dan benar, sehingga tidak menimbulkan pertentangan di antara sesama umat manusia.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Al-Ittihadiyah, Zulkifi, menjelaskan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk terdiri dari bermacam suku, bahasa, dan agama harusnya bisa bersikap saling toleransi.

“Nah marilah toleransi kita jaga dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak menimbulkan letupan-letupan yang dapat menimbulkan gejolak,” ujarnya di Jakarta, Jumat (30/4/2021).

Momentum bulan Ramadan, lanjut Zulkifli, sebagai sesama anak bangsa perlu dirawat kerukunan agar apa yang dicita-citakan yaitu masyarakat sejahtera, adil, makmur bisa terwujud tanpa dihantui rasa takut dan rasa was-was.

“Kalau dia punya prinsip keagamaan yang bagus, tentu akan saling bertoleransi atau kasarnya dalam agama itu hal-hal yang Muamalah. Dia juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan merugikan dan merusak orang lain,” kata dia.

Zulkifli yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam (Wasekjen LPOI), menambahkan, mengingatkan di masa pandemi Covid-19, hendaknya masyarakat dapat kembali kepada ajaran agama masing-masing dan terus mengembangkan sikap saling hormat menghormati, tegur sapa antar satu sama lain, dan saling mengingatkan, sehingga semua bisa terhindar dari penyakit tersebut.

“Untuk itulah kesadaran kita diuji agar bagaimana kita merawat diri dan keluarga, kemudian menasehati tetangga supaya bisa melaksanakan kewajibannya, sehingga mereka dapat menjaga standar kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” ujar dia.

Menurut dia, meski kemajuan teknologi informasi di media sosial, seperti berita-berita di WhatsApp (WA) dan segala macam menimbulkan hal-hal yang tidak bagus di kalangan antar sesama manusia. Namun dengan bulan Ramadhan diharapkan umat Islam banyak berdzikir dan membaca Al-Quran, sehingga mengurangi kegiatan seperti chatting-chatting yang sekiranya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Dengan demikian tidak menimbulkan hal-hal yang yang tidak kita inginkan, seperti misalnya menyebar hoaks atau fitnah. Apalagi di bulan Ramadhan bersama kita untuk takaful atau saling melindungi, berdzikir, membaca Al-Quran yang banyak sehingga terhindar dari hal-hal yang seperti itu,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *