SURAKARTA – Silaturahmi menjadi bagian dari upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjalin sinergitas dengan para alim ulama dan lembaga pendidikan. Hal ini sebagai salah satu fondasi untuk membangun pencegahan penyebaran intoleransi dan radikalisme.
Demikian dikatakan Deputi I BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, saat melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (14/9).
“Saya berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan,” ujar Nisan Setiadi kepada Dalam pertemuan dengan pendiri Ponpes Al Mukmin, Abu Bakar Ba’asyir.
Dijelaskannya, eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak tahun 1972 diakuinya sebagai hal yang luar biasa. Terlebih sebanyak 1500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin sangat heterogen dan beragam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Insya Allah ini bukan pertemuan kami yang pertama dan terakhir. Silaturahmi ini harus terus tersambung dan membawa manfaat bagi kita semua. Ternyata di ponpes Al- Mukmin bukan hanya berasal satu golongan saja, tapi berbagai golongan, karena perbedaan itu adalah sunatullah, Bhinneka Tunggal Ika ada disini,” katanya.
Ia berharap, setelah kunjungan tersebut hubungan antara BNPT dan Ponpes Al-Mukmin bisa menjadi lebih baik dan lebih dekat lagi, serta menghilangkan stigma dan hal negatif yang selama ini kerap melekat di ponpes itu.
“Setelah tadi diterima dengan baik oleh Ustadz Abu Bakar Baasyir, dan jajarannya, saya bisa mendengarkan dan melihat langsung hal-hal terkait dengan Ngruki, intinya Ponpes Al-Mukmin benar-benar berfokus pada pendidikan dan dakwah,” kata dia.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, menambahkan kunjungan silaturahmi ini guna meluruskan dan menyamakan persepsi dengan upaya pemberdayaan masyarakat.
Dalam hal ini Ponpes Ngruki sebagai masyarakat agamis dan bahwa terorisme merupakan musuh bersama dan tidak terkait dengan agama.
Sesuai UU Nomor 5 Tahun 2018, kata Irfan menjadi landasan utama BNPT dalam bekerja adalah mengkoordinasikan strategi kebijakan dan khusus pada kontra radikalisasi ada pemberdayaan masyarakat.
“Masyarakat disini adalah masyarakat agamis, bahwa terorisme ini musuh kemanusiaan, musuh negara dan musuh bersama, tidak ada kaitan dengan agama, karena agama damai,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Abu Bakar Ba’asyir turut memberikan sambutan dan nasihatnya. Ia berharap silaturahmi ini bisa mempererat ukhuwah persaudaraan antara Yayasan Al-Mukmin dan BNPT.
Dirinya juga menyampaikan terkait menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim dengan memperkuat ukhuwah, tauhid dan menegakkan kebenaran dalam agama melalui amalan yang paling mulia yaitu jihad.
“Saudara sekalian, amalan yang paling mulia nilainya sejatinya adalah jihad, dimana jihad tidak mesti perang. Kita membela Islam dengan dakwah itu namanya jihad, maka jangan sampai merugikan hidup kita ini. Islam ini adalah nikmat yang paling besar dari Allah SWT maka jangan kita sia siakan,” ujarnya.
Penegakkan syariat Islam, kata Abu Bakar Baasyir, tidak bisa dimaknai sekadar hanya penerapan syariat Islam diatas bentuk dan ideologi NKRI.
Namun lebih dari itu, harus dimaknai bahwa segala sesuatu aturan yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits terlepas dari apapun bentuk dan ideologi negara, maka hal itu termasuk dari mengamalkan syariat.
Selaku Ketua Yayasan Al-Mukmin Ngruki, KH. Farid Ma’ruf mengatakan silaturahmi ini sebagai ikhtiar guna mengurangi pemberitaan yang kurang tepat terkait keberadaan ponpes dan dapat melihat keadaan ponpes yang sesungguhnya , karena sejatinya Al-Mukmin membawa visi dan nilai kebermanfaatan bagi umat.
“Kita ingin bahwa demikian pendidikan yang dibawa Yayasan ini betul-betul dirasakan oleh umat seluruhnya, rahmatan lil alamin,” katanya.
Ia berharap, lulusan Al Mukmin betul-betul melakukan pengabdian kepada masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan.
“Hubungan kami dengan banyak pihak sangat baik sekali. Alhamdulillah BNPT bisa datang kesini, melihat keadaan yang sesungguhnya” ujarnya.
1 komentar