SUKOHARJO – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sebanyak empat orang terduga teroris di Sukoharjo dalam sehari. Para terduga teroris itu ditangkap di tempat yang terpisah.
Operasi penangkapan itu dilakukan pada Kamis (1/12/2022). Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai keterlibatan keempatnya dalam kelompok teroris.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho, membenarkan adanya penangkapan terduga teroris. “Betul, tapi langsung Densus yang lakukan giat, dan rilis lengkapnya nanti Mabes yang berikan,” ujarnya di Sukoharjo, Kamis (1/12/2022).
Senada, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy, mengatakan polisi di wilayah hanya membantu pengamanan saat penangkapan.
“Kami membenarkan bahwa benar ada kegiatan penegakan hukum oleh Densus 88 di wilayah Sukoharjo yang dilaksanakan pada Kamis 1 Desember 2022. Polda Jateng dan Polres Sukoharjo hanya membantu proses pengamanan dalam tindakan kepolisian terhadap terduga teroris,” kata Iqbal.
Dari informasi, keempat terduga teroris itu ditangkap di tempat yang terpisah. Mereka juga memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Belum jelas mengenai keterkaitan satu sama lainnya.
Seorang terduga teroris berinisial M (43 thn) ditangkap Densus 88 Antiteror di kompleks Masjid Al-Hidayah, Desa Parangjoro, Sukoharjo. Saksi menyebut pria itu ditangkap usai salat subuh. Warga di sekitar mengenal M sebagai makelar motor. Terkadang dia juga bekerja serabutan.
Terduga teroris kedua, DU (47 thn), warga Laweyan, Kota Solo, yang berdomisili di Ngruki, RT 01 RW 16, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Menurut ketua RT setempat, Mulyadi Mulya Kusuma, DU dikenal warga sebagai pedagang buah di kawasan Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Terduga teroris ketiga adalah PH (51 thn), warga Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Ketua RW setempat, Supoyo, menyampaikan PH dikenal sebagai penjual soto di kawasan Stasiun Gawok, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Terduga teroris ke empat adalah P (43 thn), warga Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Warga di sekitar tempat tinggalnya mengenal P sebagai pekerja serabutan.