JAKARTA – Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, mengatakan pihaknya enggan mengerahkan serangan militer untuk membebaskan pilot Susi Air, Mark Merthens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Menurutnya, serangan militer akan banyak menewaskan korban, termasuk Mark Merthens.
“Karena kalau saya serang dengan kekuatan kita, nggak ada artinya. Pasti banyak korban yang mati, termasuk pilotnya,” ujarnya di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Selain itu, dia juga mempertimbangkan citra TNI jika menggunakan cara militer yang menimbulkan fitnah di mata publik.
“Dan mereka pasti sudah ancang-ancang kalau diserang TNI, pasti pilot akan dibunuh sama mereka, nanti difitnah TNI yang membunuh atau Polri,” kata dia.
Berikutnya Yudo menawarkan solusi alternatif untuk menyelamatkan pilot Susi Air melalui cara persuasif. Cara tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa, dan melindungi tokoh masyarakat Papua.
“Tapi saya lebih menyelamatkan masyarakat Papua yang notabenya banyak diganggu oleh para KKB. Jadi kita harus terus berhati-hati dan mengutamakan keselamatan jiwa masyarakat dan juga mengutamakan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan juga pemerintah daerah, para bupati,” katanya.