JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), akan semakin meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Ketua MUI Bidang Hukum dan HAM MUI, Noor Ahmad, saat menerima kunjungan BNPT RI di Kantor MUI Pusat, di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
“Kita bersepakat menciptakan Islam rahmatan lil alamin dan tentu saja anti radikalisme dan terorisme,” ujar Noor Ahmad seperti dikutip dari website MUI, Sabtu (22/7/2023).
Menurut Noor, salah satu agenda kunjungan tersebut juga membahas persoalan di Pondok Pesantren Al Zaytun dan pimpinannya yaitu Panji Gumilang.
“Maka informasi yang diberikan oleh BNPT menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam konteks kita akan memberikan pandangan-pandangan tentang Al Zaytun sekaligus fatwa tentang Al Zaytun,” kata dia.
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra, mengatakan kunjungannya bersama tim ke kantor MUI untuk berdiskusi soal penanganan di Ponpes Al Zaytun.
“Dalam diskusi tersebut, kita saling mengisi informasi di lapangan maupun informasi lain yang kami dapat maupun dari MUI,” kata dia.
Hasil diskusi dengan MUI tersebut, lanjut Ibnu, akan disampaikan pada pimpinan BNPT. Dengan begitu, diharapkan negara dapat mengambil keputusan yang arif dan bijaksana terkait persoalan di Ponpes Al Zaytun.
Ia menegaskan, kerjasama BNPT dan MUI sudah terjalin lama. BNPT juga kerap membagikan temuan-temuan modus operasi terorisme dan radikalisme baru dengan MUI.
Apalagi setelah MUI membentuk Badan Pencegahan Ekstremisme dan Terorisme (BPET), kerjasama itu semakin kuat.
“Kerjasama dengan MUI yang telah terjalin sangat lama ini akan terus berlanjut bahkan mungkin tidak terputus,” katanya.