JAKARTA – Mendiskusikan strategi terbaik untuk menyelesaikan konflik Laut Cina Selatan (LCS) dari berbagai aspek, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI turut hadir pada pertemuan 15th International Conference on the South China Sea dengan tema “Luminate The Grey, Light Up The Green”.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Diplomatic Academy of Vietnam (DAV), di Ho Chi Minh City, Vietnam, Jumat (27/10/2023) itu, dihadiri para Diplomat, Akademisi, dan Praktisi yang memiliki keterkaitan dengan LCS, baik yang berasal dari negara-negara kawasan maupun luar kawasan.
Pada kesempatan itu, Analis Kebijakan Ahli Madya Bakamla RI, Kolonel Bakamla Hudiansyah Is Nursal, menyampaikan bahwa coast guard di Asia Tenggara memiliki kerja sama yang kuat secara bilateral maupun multilateral.
“ASEAN memiliki forum diskusi mengenai keamanan di wilayah perairan kawasan yang telah berjalan selama dua tahun, bernama ASEAN Coast Guard Forum. Forum tersebut dapat dijadikan media kerja sama untuk menjadikan keamanan laut yang kokoh antar penegak hukum di laut Asia Tenggara,” ujarnya dikutip dari rilis tertulis Bakamla di Jakarta, Minggu (29/10/2023).
Lebih lanjut, disampaikan pula praktik terbaik kerja sama antar Coast Guard di Asia Tenggara dengan memberikan contoh kolaborasi antara Bakamla RI dengan Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) saat menindak kapal berbendera Iran MT. Arman 114, yang sedang melakukan aktivitas pindah muatan atau transhipment di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
“Kerja sama dalam rangka implementasi MoU Common Guidelines antara Indonesia dan Malaysia juga turut dilakukan,” katanya.
Dengan adanya pertemuan ini, para Narasumber berharap, kedepannya Coast Guard dapat berperan lebih dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Asia Tenggara, dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi antar Coast Guard di kawasan.