BNPT RI: Duta Damai, Garda Depan Tangkal Radikal Terorisme di Kalangan Generasi Muda

Nasional1089 Dilihat

PADANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengukuhkan anggota baru Duta Damai BNPT RI  Regional Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Jumat (41/5/2024). Keberadaan Duta Damai BNPT Regional Sumbar diharapkan dapat meningkatkan daya tangkal dan cegah dini penyebaran radikal terorisme di kalangan generasi muda, khususnya di Sumbar, dan umumnya di seluruh Indonesia.

“Tugas adik-adik Duta Damai Regional Sumbar sangat berat tapi mulia. Makanya harus disertai niat dan kemauan keras. Anda adalah pilar terdepan dalam rangka memberikan publick awareness, public resilience, cegah, dini, tentunya dengan kemampuan para duta damai dibidang teknologi, komunikasi visual, dan penulisan,” ujar Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Roedy Widodo, saat pengukuhan Regenerasi dan Pelatihan Duta Damai BNPT Regional Sumbar di Hotel Truntum, Padang.

 

 

Ia berharap, setelah pelatihan dan dikukuhkan, Duta Damai BNPT Regional Sumbar akan menjadi agen perubahan dalam menyebarkan konten dan perilaku cinta damai, toleran. Dan itu harus terus dikembangkan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.

Baca Juga: Moderasi Beragama Sebagai Upaya Sekularisme Adalah Keliru

“Saya berharap Duta Damai BNPT Regional Sumbar dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat untuk menyebarkan perdamaian dalam rangka merawat keutuhan NKRI. Tentunya adik-adik harus bisa berkolaborasi dengan stakeholder di Sumbar seperti Kesbangpol, FKPT, Polda Sumbar, Korem, Binda, Din Pendidikan, dan lain-lain,” katanya.

 

Penanggulangan Terorisme Bukan Hanya Tugas BNPT

 

 

Mayjen Roedy Widodo, menambahkan, penanggulangan terorisme bukan hanya tugas BNPT, Polri, TNI, dan Kementerian/Lembaga terkait. Karena itu, BNPT menjalankan strategi penanggulangan terorisme dengan program pentahelix.

Pertama adalah pemerintah melalui Kementerian/Lembaga, serta Pemprov, dan Pemda. Kedua masyarakat, kemudian kolaborasi dengan media, untuk memviralkan dan mengekspos kegiatan pencegahan agar masyarakat tahu bahwa BNPT telah melakukan berbagai program pencegahan. Selanjutnya adalah pengusaha, dan keenam akademi mulai dari perguruan tinggi sampai level pendidikan dasar.

Ia juga mengungkapkan, di Sumbar ada 36 mantan narapidana terorisme. Ia berharap mereka sudah berkategori hijau dan tidak kembali menyebarkan ideologi kekerasannya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Duta Damai BNPT Regional Sumbar, untuk berperan menjaga generasi muda dan masyarakat

Baca Lagi: Kepala BNPT RI: Indonesia dan Selandia Baru Komitmen Perkuat Upaya Penanggulangan Terorisme

“Adik adik Duta Damai harus ikut aktif bagaimana mengakselerasi agar Sumbar aman damai nyaman. Juga menjadi agent of change atau agen perubahan dalam memobilisasi diri dan anak bangsa rangka melakukan kontra intoleransi, kontra radikalisasi, dan kontra terorisme,” kata dia.

Ia menegaskan, yang dilawan duta damai bukan teroris atau orangnya, tetap pahamnya. Dan tugas pokok BNPT adalah menetralisir paham kelompok tersebut sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 yaitu pencegahan meliputi kesiapsiagaan nasional, kontra propaganda, dan deradikalisasi

Deputi 1 mengungkapkan, dari hasil beberapa penelitian, salah satunya penelitian BNPT, indeks potensi radikalisme menunjukkan indeks toleran di kalangan masyarakat terus naik. Tadinya 6,16, sekarang menjadi 70,2 persen. Fakta lainnya, tahun 2023, Indonesia mencatat zero attack terrorism.

“ini hasil kerja dari seluruh komponen. Terima kasih kepolisian dalam hal ini Densus 88 telah melakukan penangkapan yang optimal. Dengan UU Nomor 5 2018 itu, orang baru berpikir melakukan aksi terorisme saja sudah ditangkap. Ini berkat pendekatan komprehensif UU kita, sekarang preemptif straight mampu menggagalkan beberapa rencana aksi terorisme,” jelas dia.

Namun, lanjut Roedy, dengan adanya penangkapan secara masif, ternyata mereka tidak mengeksplor seluruh tindakan ke permukaan. ternyata di bawah permukaan sangat kuat. Kondisi ini bagaikan fenomena gunung es, bahwa di permukaan kecil, tapi di bawah permukaan menggelembungkan. Itu menjadi bukti pola pendekatan pelaku teror sudah berubah dari menggunakan peluru ke ballot atau kotak suara/politik.

“Tugas adik-adik ini menangkal, mengkonter, mengidentifikasi semua itu dengan keahlian masing-masing,” katanya.

 

Duta Damai BNPT  RI Regional Sumbar, Untuk Terus Berinovasi

 

 

Roedy juga meminta Duta Damai BNPT Regional Sumbar, untuk terus berinovasi dalam berkampanye dan pendekatan dalam melakukan menyebarkan perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya. Mereka harus memanfaatkan teknologi digital dan media sosial untuk mengjangkau audiens yang lebih luas lagi. Selain itu juga perlu mendorong partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan duta damai, juga menginspirasi mereka untuk menjadi agen perubahan yang posifit di komunitas mereka.

“Setelah pelatihan ini, tugas kalian tidak berhenti disini. Sebaliknya ini adalah awal dari perjalanan panjang dalam menciptakan perdamaian, dan persatuan di Tanah Minang ini,” kata dia.

Ia juga berharap, Duta Damai BNPT Regional Sumbar dapat mengaplikasikan semua ilmu yang didapat serta terus mengembangkan diri agar menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi muda lainnya.

“Mari bersama menangkal intoleransi, radikalisme, dan terorisme serta membangun Indonesia yang lebih damai dan bersatu,” ujar dia.

Baca Lagi: Moderasi Beragama Tidak Sama dengan Sekularisme

Kepala Kesbangpol Provinsi Sumbar, Erinaldi, berharap Duta Damai BNPT Regional Sumbar ini menjadi garda terdepan dalam menebarkan konten-konten perdamaian untuk melawan propaganda radikal terorisme terutama di dunia maya. Selain itu, Duta Damai BNPT Regional Sumbar diminta untuk terus mengkampanyekan bijak ber-media-sosial.

“Bagaimana kita kedepan wajib berpegang pada falsafah orang Minang, adat bersendikan syarak, syarakat bersendikan kitabullah, dan adik-adik generasi muda ini ada didalamnya. Jadi adik-adik Duta Damai BNPT Regional Sumbar harus menggelorakan bijak bermedsos. Kita harus berpikir ulang apakah sesuatu yang negatif harus diviralkan. Artinya harus ada rem dalam menyikapi konten-konten di media sosial. Mari gunakan teknologi untuk menjadikan Sumbar bermartabat untuk kedepan,” jelas dia.

Ia menambahkan, generasi muda yang tergabung dalam Duta Damai BNPT Regional Sumbar harus bangga. Pasalnya, mereka terpilih dari sekian banyak anak muda di Sumbar dan memiliki tugas mulia dalam rangka menyelamatkan generasi bangsa dari paham radikal terorisme.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 komentar