JAKARTA – Tim Sinergisitas Kementerian/Lembaga yang terdiri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI beserta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian pelaksanaan deradikalisasi di dalam dan luar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
“Kami bersama BRIN sudah bertemu dengan para mitra deradikalisasi, baik di dalam Lapas maupun di luar Lapas yang tersebar di Poso, Bima, Jawa Barat, dan sekarang Jawa Tengah, dalam rangka pengumpulan data kajian pelaksanaan deradikalisasi,” ujar Eddy Purwanto, Ketua Tim Kerja Sinergisitas, dikutip pada website bnpt.go.id, Jumat (14/6/2024).
Menurut Eddy, untuk daerah Jawa Tengah, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada 3 orang napiter dan 3 orang pamong pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi, Nusakambangan yang merupakan Lapas dengan kategori Super Maximum Security.
Baca Juga: Waspada Seruan Khilafah dalam Aksi Bela Palestina
Sementara itu, Koordinator peneliti BRIN, Arief Rianto Kurniawan, menambahkan tujuan dari penelitian BNPT-BRIN ini untuk memetakan konstruksi pelaksanaan deradikalisasi yang sudah berjalan di Indonesia.
“Kami melakukan kegiatan ini dengan tujuan adanya hasil kajian tentang pelaksanaan deradikalisasi yang sekarang sudah berjalan dengan harapan bulan September nanti hasil kajiannya dapat selesai,” jelasnya.
Salah satu hasil temuan dalam kajian ini yaitu pendekatan yang diperlukan untuk mitra deradikalisasi ketika berada di luar Lapas bukan pendekatan hukum, melainkan pendekatan pemberdayaan untuk peningkatan ekonomi kesejahteraan.