DELI SERDANG – Di tengah stigma dan tantangan yang sering dihadapi oleh penyandang disabilitas, sebuah kisah inspiratif muncul dari Deli Serdang.
Rendi Arif Pratama, anak sulung Serka Hendri, berhasil menembus rekrutmen Bintara Polri Tahun Anggaran 2024 melalui jalur disabilitas.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga membuka mata masyarakat akan kemungkinan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi di institusi pemerintah.
Awal Mula Kesempatan
Serka Hendri mengungkapkan rasa syukur dan terkejutnya ketika mengetahui bahwa Polri membuka jalur rekrutmen bagi penyandang disabilitas.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kapolri, Bapak Sigit yang telah membuka ruang untuk para disabilitas hingga mereka bisa mendapat ruang di pemerintahan,” ujar Hendri di Deli Serdang, Jumat (4/10/2024).
Baca Juga: BNPT RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Nasional Melalui Pelatihan Intelijen di Bali
Ini adalah langkah monumental yang menunjukkan komitmen Polri untuk inklusi.
Rendi tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia mendapatkan informasi mengenai penerimaan ini melalui platform TikTok, sebuah sumber yang kini menjadi salah satu media terpopuler untuk berbagi informasi.
Antusiasme Rendi untuk bergabung dengan Polri menunjukkan bahwa impian yang besar dapat dicapai, terlepas dari tantangan yang ada.
Langkah Menuju Pendaftaran
Meskipun awalnya skeptis, Serka Hendri memutuskan untuk mengecek informasi tersebut. “Yah ada pembukaan Polri untuk disabilitas. Ah yang betul, mana ada?” tutur Hendri mengingat momen tersebut.
Keberaniannya untuk mendatangi Polres Deli Serdang dan bertanya langsung kepada pihak Bagian SDM adalah langkah penting yang menunjukkan dukungan penuh kepada anaknya.
Setelah mendapatkan konfirmasi, Rendi segera melangkah maju, membawa serta medali dan piagam prestasi di bidang olahraga sebagai bukti kemampuannya.
Ini adalah strategi yang cerdas, menunjukkan bahwa prestasi dapat membuktikan kemampuan seseorang di luar keterbatasan fisik.
Serangkaian Tes yang Menentukan
Rendi melalui serangkaian tes yang ketat untuk menjadi Bintara Polri, termasuk:
– Tes kesehatan
– Psikotes
– Tes akademik
– Tes jasmani
– Supervisi rikmin
– Pantukhir
Setiap tahapan dihadapi Rendi dengan penuh semangat dan keyakinan. “Alhamdulillah, hingga dia dinyatakan lulus,” kata Serka Hendri bangga.
Kisah Rendi Arif Pratama bukan hanya tentang kesuksesan individu, tetapi juga tentang perubahan sosial yang sedang terjadi di Indonesia.
Dengan membuka peluang untuk penyandang disabilitas, Polri menunjukkan bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk berkontribusi dalam melayani masyarakat.
Perjuangan Rendi mengingatkan kita bahwa mimpi besar dapat diraih dengan tekad dan dukungan yang tepat.
1 komentar