Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Ditemukan Meninggal Diduga, Bunuh Diri di Kamar Indekos

Ragam494 Dilihat

SEMARANG – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berusia 20 tahun, VIS, ditemukan meninggal dunia dengan dugaan bunuh diri di kamar indekosnya di Kecamatan Gunungpati, Kamis (3/10/2024). Temuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekan dan pengelola indekos yang tidak menyangka peristiwa tragis ini akan terjadi.

Peristiwa memilukan ini pertama kali diketahui oleh Maryanah, pengelola indekos tempat VIS tinggal. Maryanah merasa khawatir karena sejak pagi hari, ia tidak mendapat respons dari korban meski telah memanggilnya berkali-kali.

Saat memeriksa kamar VIS, ia menemukan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Semarang itu dalam keadaan tergantung.

Baca Juga: Paul Pogba Menang Banding, Kembalinya Sang Gelandang ke Lapangan pada Maret 2025

Ketua RT setempat, Suratman, menyatakan bahwa penemuan jenazah terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, ia tidak mengetahui kapan tepatnya VIS mengakhiri hidupnya.

“Korban sudah tidak muncul sejak kemarin,” ujarnya. VIS yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, tinggal di indekos itu sejak semester awal.

Profil Korban

VIS merupakan mahasiswa yang tengah menjalani semester 5 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Unnes.

Selama tinggal di indekos, ia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan penghuni lainnya.

Teman sekosinya, Donny Satria, menjelaskan bahwa mereka jarang bertemu dan hanya berinteraksi saat berada di kamar mandi atau saat mendengar suara permainan video yang sering dimainkan VIS.

“Dia biasa nge-game setiap subuh, dan kami mendengar suara-suara dari kamarnya,” ungkap Donny.

Tidak ada tanda-tanda yang mencolok dari perilaku VIS, sehingga berita kematiannya membuat banyak orang terkejut.

Penyidikan Polisi

Dengan adanya surat yang ditinggalkan korban untuk keluarganya, pihak kepolisian sedang menyelidiki lebih lanjut mengenai penyebab di balik keputusan tragis VIS.

Mereka sedang memeriksa saksi-saksi terkait untuk mencari tahu lebih banyak tentang kondisi mental dan emosional korban sebelum kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *