SURABAYA – Umar Patek, mantan narapidana kasus terorisme yang dikenal sebagai salah satu militan terkemuka kelompok Jemaah Islamiyah (JI), baru-baru ini meluncurkan bisnis kopi bernama ‘Ramu Kopi.’ Soft launching acara ini diadakan di Surabaya, Kamis (16/10/2024), dan dihadiri oleh mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Komjen Marthinus Hukom, yang pernah terlibat dalam upaya penangkapannya.
Patek, terlibat dalam serangan teroris Bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 202 orang, menjadi salah satu buronan paling dicari di Asia Tenggara. Amerika Serikat bahkan menawarkan hadiah hingga US$1 juta untuk informasi mengenai keberadaannya.
Setelah ditangkap di Pakistan pada 2011 dan diekstradisi ke Indonesia, ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada 2012. Pada Agustus 2022, Patek menerima remisi dan dibebaskan pada Desember 2022 setelah menjalani sekitar 10 tahun hukuman, meskipun keputusan ini menuai kontroversi dari keluarga korban.
Baca Juga: Anies Baswedan Hormati Keputusan Cak Imin Bergabung di Kabinet Prabowo
Kini, Patek mencoba memulai lembaran baru dalam hidupnya sebagai pengusaha kopi. Bisnis Ramu Kopi ini didirikan dengan dukungan drg. David Andreasmito, seorang dokter dan pengusaha asal Surabaya.
Patek menjelaskan bahwa nama ‘Ramu’ juga memiliki makna tersendiri, yakni ‘Umar’ jika dibalik, dan menandakan perubahannya dari meramu bom ke meramu kopi.
“Pertama, Ramu ini kalau dibalik jadi ‘Umar’. Kedua, Umar dulu meramu bom, sekarang meramu kopi,” jelas Patek dengan senyuman saat peluncuran.
Acara soft launching juga menjadi momen yang emosional, di mana Patek dan Marthinus Hukom saling bersalaman dan mengenang masa lalu. Marthinus mengakui betapa sulitnya proses pengejaran Patek yang dikenal sebagai sosok yang ditakuti di kalangan aparat keamanan, baik di Filipina maupun Amerika Serikat.
Baca Lagi: Kedaulatan Islam: Memahami Sinergi Antara Syariat dan Budaya Lokal
“Saya mengakui beliau sebagai orang yang hebat. Hari ini, beliau ada di sini, dan ini sebuah keajaiban,” kata Marthinus mengingat kembali upaya penangkapan yang pernah dilakukan terhadap Patek.
Dengan harapan untuk mendapatkan penerimaan dari masyarakat, Patek berharap Ramu Kopi bisa sukses di pasar. Ia berencana mendistribusikan produknya ke warung-warung kopi, toko, dan tempat wisata di seluruh Indonesia.
“Saya ingin usaha ini laris dan berkah, agar bisa mandiri,” katanya.
Perjalanan Umar Patek dari teroris menjadi pengusaha kopi adalah contoh nyata transformasi yang penuh tantangan, dan kini ia berusaha membangun masa depan yang lebih baik.
2 komentar