JAKARTA – Agus Salim, seorang pria yang mengalami penyiraman air keras oleh rekan kerjanya, menjadi sorotan publik setelah mengungkap perkembangan mengenai kondisi matanya.
Dalam sebuah pernyataan, Agus mengklaim bahwa mata kanan masih bisa melihat, meskipun sebelumnya ia divonis tidak dapat melihat lagi oleh dokter.
Namun, kabar ini justru memicu kontroversi di kalangan netizen yang merespons dengan sikap negatif.
Situasi yang dialami Agus tidak hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga menciptakan dinamika sosial yang menarik.
Setelah berita tentang penyiraman air keras yang dialaminya mencuat, Agus menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan.
Namun, harapan yang muncul dari kondisi matanya tidak serta merta disambut dengan baik.
Baca Juga: Fakta Menarik Helikopter Bell 412 TNI dalam Operasi Udara
Menurut laporan yang dihimpun dari berbagai sumber, banyak netizen yang merasa bahwa Agus tidak seharusnya mendapatkan perhatian publik.
Beberapa komentar di media sosial mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan mereka terhadap Agus.
Mereka beranggapan bahwa Agus terlalu berlebihan dalam memberikan reaksi terhadap situasi yang ada, terutama setelah melaporkan individu yang telah membantunya dalam penggalangan dana untuk biaya pengobatannya.
Reaksi Negatif dari Netizen
Salah satu unggahan di Instagram oleh akun Lambe Turah menggambarkan dengan jelas sentimen negatif yang dialami Agus.
Salah satu netizen berkomentar, “Benar kata Teh Novi ya, matanya masih bisa disembuhkan, masih bisa berfungsi. Apalagi kalau diobatin.. Agus, Agus. Drama dulu ya biar rame. Kocak banget.” Komentar ini menunjukkan bahwa ada persepsi bahwa Agus seolah-olah berusaha mendapatkan simpati dengan cara berlebihan.
Salah satu faktor yang memperburuk citra Agus di mata publik adalah pengungkapan bahwa dana donasi yang terkumpul tidak sepenuhnya digunakan untuk pengobatan. Ini memicu kemarahan netizen yang merasa ditipu.
“Kan sudah dijelaskan sama Teh Novi waktu di podcast Bang Densu, mata sebelahnya masih ada kemungkinan melihat 95 persen. Tapi Agus dan Wawa ngotot bilang sudah divonis gak bisa lihat biar uang donasinya nggak dipakai berobat,” tambah salah satu netizen lainnya.
Melihat perkembangan ini, Agus tampak terjebak dalam kontroversi yang semakin membesar. Banyak yang merasa bahwa sikapnya yang melaporkan orang-orang tersebut malah membuatnya terlihat lebih dramatis dan tidak tulus.
Kejadian ini menunjukkan bagaimana cepatnya reaksi masyarakat di media sosial dapat mempengaruhi opini publik. Dari seorang korban yang awalnya mendapatkan simpati, Agus beralih menjadi pusat kontroversi.
“Mending jangan dikasih panggung deh, nggak semua orang layak dibantu,” tulis salah satu netizen. Hal ini mencerminkan keengganan masyarakat untuk memberi ruang kepada individu yang mereka anggap tidak layak mendapatkan bantuan.
1 komentar