Banjir Bandang Sebabkan Kerusakan Parah di Banjaran Wetan

Daerah, Nasional754 Dilihat

BANDUNG – Banjir bandang melanda kawasan Banjaran Wetan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akibat luapan Sungai Citalugtug pada Selasa (5/11/2024). Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut memicu kejadian yang merusak dan mengancam kehidupan warga.

Banjir bandang di Banjaran Wetan disebabkan oleh beberapa faktor. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam mengakibatkan aliran Sungai Citalugtug meluap.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang dikutip pada Jumat (8/11/2024), curah hujan mencapai lebih dari 100 mm dalam waktu singkat.

Selain itu, penggundulan hutan di hulu sungai juga berkontribusi pada peningkatan risiko banjir. Tanpa vegetasi yang cukup, air hujan tidak dapat diserap dengan baik, mengakibatkan aliran permukaan yang cepat.

Baca Juga: Mewarisi Semangat Pahlawan: Menjadi Generasi Cinta Tanah Air di Era Digital

Banjir bandang ini berdampak pada sekitar 500 kepala keluarga (KK) di Banjaran Wetan. Sekitar 20 rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah, sementara banyak rumah lainnya terendam lumpur.

Warga yang terdampak mulai membersihkan lumpur dan puing-puing yang menggenangi rumah mereka. Banyak barang berharga dan peralatan rumah tangga tidak dapat diselamatkan.

Akibat banjir bandang tersebut, menyebabkan kerugian materi, di antaranya infrastruktur rusak yakni jalan-jalan utama dan tanggul di sekitar sungai mengalami kerusakan serius, menyulitkan akses ke lokasi bencana.

Kemudian, kerugian ekonomi dimana pertanian dan peternakan lokal terdampak, menyebabkan kerugian bagi perekonomian setempat. Komoditas seperti sayuran dan buah-buahan terendam air dan lumpur.

Disamping itu juga berdampak pada sisi kesehatan masyarakat, bila banjir yang membawa lumpur dan limbah, risiko penyakit seperti diare dan infeksi kulit meningkat di kalangan warga yang terdampak.

Pemerintah daerah bersama dengan berbagai organisasi bantuan segera merespons bencana ini. Tim SAR dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak.

Pendistribusian makanan, air bersih, dan obat-obatan dilakukan secepatnya. Beberapa organisasi non-pemerintah juga turun tangan untuk memberikan dukungan psikososial kepada warga yang mengalami trauma akibat bencana ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar