JAKARTA – Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dipimpin Inspektur V Itjen Kemhan, Brigjen TNI Edi Sutjipto, menjadi sorotan dalam upaya strategis TNI Angkatan Laut (AL) untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Dalam konteks pengadaan barang/jasa pemerintah, P3DN menekankan pentingnya penggunaan produk lokal. Brigjen Edi, didampingi Waasrena Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut), Laksma TNI Edi Haryanto, menyatakan program ini merupakan prioritas di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam sektor pertahanan.
Dikutip dari laman kemhan.go.id, Kamis (12/12/2024), langkah strategis yang diambil mencakup identifikasi potensi belanja dan optimalisasi penggunaan produk nasional untuk peralatan pertahanan.
Kemhan mencatat pencapaian signifikan pada tahun 2023, dengan tingkat kepatuhan tertinggi dalam pelaksanaan P3DN di antara kementerian dan lembaga lainnya.
Baca Juga: Moderasi dalam Dakwah: Kunci Menjaga Persatuan dan Keberagaman di Indonesia
Keberhasilan ini tidak hanya menegaskan komitmen Kemhan, tetapi juga menginspirasi instansi lain. Misalnya, Basarnas telah melakukan studi banding ke Kemhan untuk memahami implementasi P3DN yang berhasil.
Evaluasi dan Penilaian Program
Sebagai bagian dari proses evaluasi, tim Monev kementerian melakukan penilaian terhadap lima Unit Organisasi (UO), termasuk TNI AL, untuk memastikan program berjalan efektif.
Fokus penilaian meliputi implementasi program dan indeks kepatuhan, di mana hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar untuk pemberian insentif atau disinsentif berdasarkan rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Tim P3DN TNI AL, bersama pemangku kepentingan, berkomitmen untuk mendukung program ini, termasuk menindaklanjuti rekomendasi yang telah diberikan sebelumnya.
Brigjen Edi mengajak semua pihak untuk memenuhi parameter yang ditetapkan, sehingga Kemhan dapat terus menjadi teladan dalam pelaksanaan P3DN demi kemandirian dan kedaulatan ekonomi nasional.