JAKARTA – Sub Satgas Penyelundupan TNI menggagalkan upaya penyelundupan besar-besaran. Tim F1QR Lantamal XII bekerja sama dengan Satgas Bais TNI berhasil mengamankan 46 ton bawang bombai ilegal senilai Rp1,4 miliar di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (7/2/2025).
Dalam rilis tertulis Pusat Penerangan (Puspen) TNI di Jakarta, Selasa (11/2/2025), Wakil Komandan Lantamal XII, Kolonel Marinir Qomarudin, mengatakan keberhasilan ini berawal dari informasi yang diterima dari Satgas Bais TNI, tentang adanya truk yang membawa bawang bombai ilegal dari perbatasan Malaysia. Truk tersebut rencananya akan dikirim ke Pulau Jawa tanpa dokumen resmi.
“Setelah melakukan pemantauan, kami menemukan truk Fuso yang membawa bawang bombai ilegal di Pelabuhan Dwikora. Kami kemudian bekerja sama dengan agen kapal untuk melakukan pemeriksaan muatan,” jelas Kolonel Qomarudin.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa truk tersebut membawa bawang bombai ilegal dalam jumlah besar. Tak hanya itu, pengembangan lebih lanjut mengungkap adanya truk lain yang också membawa bawang bombai ilegal. Satu truk ditemukan di sebuah gudang di Pal 5, sementara satu lainnya berada di kawasan Sungai Ambawang.
Baca Juga: Jurnalis Senior Ini Kritik TNI Punya Jabatan di Perum Bulog
“Kami juga menemukan barang rongsokan dan satu unit mobil mewah jenis Range Rover yang disembunyikan di bawah tumpukan karung berisi barang bekas,” katanya.
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, petugas mengamankan seorang sopir truk berinisial S. Kasus ini kemudian dilimpahkan oleh Lantamal XII Pontianak kepada Bea Cukai Kalimantan Barat untuk diproses secara hukum.
“TNI akan terus berkomitmen untuk menjaga perairan Indonesia dari berbagai upaya penyelundupan yang merugikan negara dan masyarakat,” tegas Kolonel Qomarudin.
Dalam beberapa tahun terakhir, TNI terus menunjukkan komitmennya dalam melawan penyelundupan. Melalui operasi yang terkoordinasi dengan baik, TNI berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan, mulai dari bawang bombai hingga barang-barang ilegal lainnya. Ini menunjukkan bahwa peran TNI tidak hanya terbatas pada pertahanan negara, tetapi juga dalam menjaga keamanan dan integritas ekonomi Indonesia.
Penyelundupan bawang bombai ilegal ini bukan hanya merugikan negara dalam bentuk kerugian keuangan, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas harga di pasar domestik. Dengan adanya bawang bombai ilegal, petani dan pengusaha lokal dapat kesulitan bersaing, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
Oleh karena itu, upaya TNI dalam menggagalkan penyelundupan ini sangat penting. TNI berperan tidak hanya sebagai penjaga keamanan negara, tetapi juga sebagai pelindung ekonomi domestik. Dalam menghadapi tantangan ini, TNI berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam mendeteksi dan menggagalkan upaya penyelundupan.