JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk memberikan diskon tiket pesawat sebesar 10 persen untuk penerbangan domestik dan seluruh maskapai pada Lebaran 2025.
Diskon ini berlaku selama dua minggu, seminggu sebelum dan seminggu setelah Lebaran. Masyarakat diprediksi dapat menikmati liburan Lebaran dengan lebih ringan karena harga tiket pesawat yang lebih murah.
Dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan rencana pemerintah untuk memberikan diskon tiket pesawat sebesar 10 persen pada Lebaran 2025.
Diskon ini berlaku untuk penerbangan domestik dan seluruh maskapai. Mekanismenya hampir sama dengan diskon Nataru 2024/2025, tetapi hanya untuk penerbangan domestik.
Baca Juga: Wali Kota Semarang dan Suami Ditahan KPK, Kasusnya?
“Diskon harga (tiket) pesawat yang besarnya sekitar 10 persen dan itu diberlakukan dua minggu, seminggu sebelum dan seminggu sesudah Lebaran,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Diskon Tiket Pesawat Pada Lebaran 2025: Faktor Penyebab dan Keterlibatan Pihak-pihak Lain
Pemerintah berencana untuk memberikan diskon tiket pesawat sebesar 10 persen pada Lebaran 2025 demi membantu masyarakat mengurangi beban harga tiket pada seluruh bandara di Indonesia.
Penurunan harga tiket pesawat ini memerlukan peran maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U, dan avtur di beberapa bandara.
Pada masa periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, diskon tiket pesawat sebelumnya berlaku selama 16 hari dari 19 Desember hingga 3 Januari 2025.
Diskon tiket pesawat tersebut membuat jumlah penumpang pada 37 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura (Persero) (AP) meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Diskon tiket pesawat sebesar 10 persen pada Lebaran 2025 menunjukkan bahwa pemerintah telah memperhatikan kenaikan harga tiket pesawat dan berusaha untuk menurunkannya.
Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah penumpang dan meningkatkan kesan positif bagi masyarakat akan kualitas pariwisata Indonesia.