GARDANASIONAL, JAKARTA – Untuk meningkatkan sistem keamanan laut (kamla) Badan Keamanan Laut (Bakamla) menggelar seminar perumusan strategi dengan tiga orang narasumber yang memumpuni dibidangnya yakni Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), M. Rokhis Khomarudin, Direktur Sistem Komunikasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji, dan Kasubdit Layanan Keamanan Informasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Rizkal.
Rokhis Khomarudin, mengatakan Bakamla dan LAPAN sudah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) terkait Pemanfaatan Penginderaan Jauh. Sehingga dapat memanfaatkan data ZPPI terkait wilayah rawan penangkapan ikan secara illegal.
Kerja sama lebih lanjut juga dapat dilakukan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penginderaan jauh yang diselenggarakan Pusat Penginderaan Jauh LAPAN.
“Bakamla juga dapat memanfaatkan data satelit LAPAN A1, A2, A3,” katanya di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Sementara Bambang Suryo Aji, menjelaskan Basarnas memiliki Basarnas Command Center (BCC) yang menggunakan satelit COSPAS SARSAT untuk mendukung SPD. Dengan kemampuannya mendeteksi sinyal marabahaya kapal, dan untuk penanganan kasus-kasus di laut, Basarnas membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dengan Bakamla.
“Harus ada sinergitas antara Basarnas dan Bakama. Sehingga dapat mendeteski marabaya kapal dan penangganan kasus di laut,” ujarnya.
Sementara Rizkal, menambahkan untuk mendukung SPD tersebut, pihaknya dapat memproteksi pengiriman data dan informasi yang dikeluarkan Bakamla, dengan membangun kolaborasi kerja sama.
“Aplikasi yang dikeluarkan Bakamla sebaiknya dilakukan uji keamanan terlebih dahulu, agar data-data yang diberikan kepada publik tidak salah dan merugikan pemanfaat aplikasi,” jelasnya.
Sebelumnya Kasubdit Perumusan Strategi Kamla, Kolonel Bakamla Frida Maria, mengatakan kegiatan ini diadakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kendala, dan peluang pengembangan sistem pemantauan keamanan dan keselamatan laut terpadu dan terintegrasi.