MARTAPURA – Salah satu tugas pasukan Zeni Tempur (Zipur), mendukung serangan dalam operasi tempur adalah membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun materil beserta kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.
Komandan Peleton (Danton) Yonzipur-10 Kostrad, Letda Czi Hanif Nur Zafar, mengatakan salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan adalah sungai atau parit lebar. Untuk mengatasi hal tersebut, pasukan Zipur diterjunkan untuk memasang Medium Girder Bridge (MGB), seperti yang ditunjukkan satu Peleton Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur)-10 Satgasrat Brigif Raider-9/DY Kostrad pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD TA 2020 di Puslatpur TNI AD, Martapura, Sumsel, Sabtu (21/11/2020).
MGB merupakan jembatan taktis militer yang umum digunakan oleh satuan Zipur sebagai alat penyeberangan pasukan saat gerak satuan yang diperkuatnya terhambat rintangan di alam. Pemasangannya yang praktis dan cepat menjadi keistimewaan jembatan buatan Inggris ini.
Selain itu, jembatan ini mempunyai daya tahan yang besar dan mampu menahan beban yang melintas di atasnya dengan kapasitas hingga 60 Ton.
“Fungsi MGB dalam operasi militer adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur berupa (Satbanpur) seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai,” katanya.
Selain itu, pemeliharaan MGB sangat mudah dan praktis, dapat dirakit tanpa bantuan alat berat sesuai dengan dimensi ukurannya, dimana MGB memiliki panjang rentangan 49,4 meter (maksimal), lebar 4 Meter, lebar gelagar lantai 2,76 Meter dan berat jembatan 36,2 Ton.