BANYUWANGI– Penyebarluasan radikalisme di internet mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Karena itu perlu mengingatkan kepada anak-anak muda agar tidak menyalahgunaan internet atau penyalahgunaan sosial media yang disediakan oleh kelompok jaringan terorisme.
Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, usai meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI), bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Kamis (20/1/2022).
“Narasi-narasi mereka terwujud, karena itulah yang dapat memecah belah persatuan bangsa kita,” ujarnya.
Upaya pencegahan di media maya maupun media massa, kata Boy, pihaknya mengembangkan konsep penanggulangan yang disebut ‘pentahelix’ yang melibatkan multipihak, baik pemerintah, masyarakat, akademisi, dan dunia usaha.
Oleh karena itu, Boy berharap, Warung NKRI dapat menjadi wadah silaturahmi, dan komunikasi dengan harapan membangkitkan rasa nasionalisme. Sebab sangat penting dilakukan kontra narasi untuk melawan propaganda paham intoleran.
“Perlu dilakukan dengan menyuarakan pesan perdamaian, persatuan, toleransi, dan cinta bangsa,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Menteri Tjahjo Kumolo mengapresiasi hadirnya Warung NKRI, sebagai wadah kumpul masyarakat.
Tjahjo menilai tantangan bangsa hingga saat ini adalah masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Karenanya, peran tokoh ulama, guru, sangatlah dibutuhkan untuk membangun ideologi masyarakat yang cinta damai dan saling menyayangi meski di tengah ragam perbedaan.
“Tantangan bangsa selama 76 tahun merdeka itu yang paling menonjol adalah masalah radikalisme terorisme. Kita sebagai bangsa tentunya punya niat yang sama merukunkan dan menyatukan bangsa yang beragam, dan ini tidak bisa kita lawan melawannya dengan dialog,” katanya.
Senada, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menceritakan inovasi yang dilakukan Kabupaten Banyuwangi hingga mendapat gelar Kabupaten Terinovatif sejak tahun 2018-2021.
Inovasi di Banyuwangi dikembangkan mulai dari munculnya permasalahan dan keinginan untuk mempercepat penyelesaiannya. “Inovasi yang baru pun dihadirkan dengan Banyuwangi Reborn yang memiliki 3 pilar yakni tangani pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni,” ujar dia.