Banyak Anak Muda Terpapar Intoleransi Lewat Konten

Nasional833 Dilihat

PEKANBARU – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Imam Hanafi, mengatakan banyak anak muda yang terpapar oleh konten-konten yang mendorong pemahaman agama yang sempit dan intoleran. Disamping itu, pemahaman agama yang moderat tidak selalu identik dengan tampilan atau gaya hidup tertentu.

“Karakteristik anak muda itu menarik, yang saat ini banyak mengarahkan anak muda kepada bacaan-bacaan yang bertentangan dengan moderasi beragama,” ujarnya dikutip dari laman RRI, Jumat (9/8/2024).

Imam mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga moderasi beragama. Menekankan pentingnya sikap toleransi dalam beragama, yang merupakan tugas dari semua warga negara Indonesia.

Baca Juga: Upaya Menjaga Generasi Muda dari Swa-radikalisasi Perlu Pendekatan Komprehensif 

“Semua insan Indonesia itu memiliki peran moderasi beragama. Karena di beberapa negara muslim di Timur Tengah itu pecah belah saat ini, karena berebut negara dengan ideologinya masing-masing. Nah Indonesia tidak ingin tercebur dalam persoalan itu,” kata dia.

Ia menambahkan, generasi muda juga punya peran penting untuk menjaga keberadaan Indonesia saat ini. Perlu untuk mempertahankan Indonesia dan cara beragama kita yang tidak cepat-cepat menyalahkan orang yang berbeda. Sebagai seorang muslim, Imam melihat dua hal penting dalam beragama, yaitu sisi normatif dan sisi kemanusiaan.

Ia mengkhawatirkan pengguna media sosial yang dianggap sebagai kelompok paling mudah pengaruh konten-konten digital yang dapat mengarah pada radikalisme.

“Di era digital ini ada faktor penting kenapa moderasi itu penting untuk ada. Harus ada pengarusutamaan isu-isu di dunia digital agar bisa memasuki ruang digital anak muda,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *