JAKARTA – Kelompok Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengajukan laporan polisi terhadap Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Connie Rahakundini Bakrie, guru besar Hubungan Internasional dari Universitas Saint Petersburg, Rusia.
Laporan ini datang setelah keduanya dituduh menyebarkan fitnah dan informasi palsu tentang Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, dalam podcast (siniar) yang tayang di kanal YouTube Abraham Samad, yang berjudul SEPAK UP.
Sekretaris Jenderal Bara JP, Relly Reagen, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (7/1/2025), mengatakan pihaknya telah melaporkan siniar yang diduga mencemarkan nama Jokowi.
Reagen menekankan, informasi dalam siniar tersebut dinilai tidak berdasarkan fakta yang jelas dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Video itu diduga menyebarkan framing buruk terhadap mantan Presiden Joko Widodo,” ujar Reagen.
Baca Juga: Kepolisian Sita Hotel Aruss di Semarang, Diduga Dibiayai Hasil Judi Online
Menurut dia, informasi yang disampaikan oleh Connie Bakrie tidak memiliki sumber yang dapat dipercaya, dan tuduhan yang dibuat dalam podcast tersebut telah merusak reputasi Jokowi.
Dalam video podcast itu, Connie juga menyinggung penetapan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku.
Video berdurasi 48 menit ini telah menarik perhatian, dengan lebih dari 2,3 juta penonton di YouTube. Namun, banyak pengamat dan masyarakat merasa konten tersebut menyesatkan dan tidak berlandaskan bukti yang kuat.
Hingga saat ini, Abraham Samad dan Connie Rahakundini Bakrie belum memberikan tanggapan resmi terhadap laporan tersebut.
Abraham, setelah tidak lagi menjabat sebagai pimpinan KPK, kini aktif sebagai pengacara dan podcaster.
Kanal YouTube-nya telah mengumpulkan 1,23 juta pengikut dan sering membahas isu hukum serta politik terkini.
Sementara itu, Connie Bakrie dikenal sebagai pengamat militer dan hubungan internasional. Ia juga mendapatkan perhatian publik setelah mengklaim memiliki sejumlah dokumen penting yang terkait dengan kasus hukum di pemerintahan Jokowi dan Hasto.
Dalam suatu pernyataan, Connie mengungkapkan bahwa ia telah menyimpan dokumen-dokumen tersebut dan telah melakukan notarization di Rusia.