BANDAR LAMPUNG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkomitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, dalam sambutanya pada acara Musyawarah Wilayah VII, ICMI se-Indonesia Organisasi Wilayah Lampung yang dilaksanakan di Mahligai Agung Convention Hall, Kampus Universitas Bandar Lampung (UBL), Bandar Lampung, Kamis (28/7).
“Kita akan bersinergi dengan ICMI terkait dengan bagaimana menerapkan kontra narasi yang positif, membangun moderasi beragama yang baik, sehingga kita bersama membangun indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Nisan menjelaskan, radikalisme dan terorisme menjadi salah satu tantangan besar yang tidak hanya mengganggu keamanan masyarakat, tetapi dalam cakupan yang lebih besar merupakan ancaman potensial terhadap kedaulatan negara.
Untuk itu, perlunya mendorong simpul-simpul organisasi menjadi agen perdamaian, membangun deteksi dini, mengorganisir massa, dan menumbuhkan kesadaran bersama melawan segala bentuk paham dan propaganda kelompok radikal terorisme.
Baca Lagi: Densus 88 Tangkap 17 Terduga Teroris, Kepala BNPT: Tak Lepas dari Sel Jaringan Sebelumnya
Dalam membangun deteksi dini dan daya tangkal, keterlibatan seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan, termasuk organisisasi seperti ICMI yang terdiri dari para cendikiawan, akademisi, dan tokoh pendidikan yang telah berkontribusi dalam kehidupan bangsa dan negara.
Ketum ICMI: Radikal Terorisme, Dinamika Global yang Sangat Berbahaya
Ketua Umum ICMI, Arif Satria, mengatakan pihaknya akan menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam menjaga NKRI, khususnya dari paham radikalisme dan terorisme.
Karena bagi ICMI, lanjut Arif, paham radikal terorisme merupakan dinamika global luar biasa yang sangat berbahaya bagi keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.
Hal tersebut tidak terlepas dari identitas ICMI sebagai organisasi yang memiliki identitas keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiaan.
Karena itu, menjadi tugas wajib tersediri untuk turut bersama seluruh komponen bangsa menjaga NKRI menjadi bangsa besar dan tangguh.
Pihaknya akan terus fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan 5K, yaitu Kualitas Iman, Kualitas Pikir, Kualitas Karya, Kualitas Kerja, dan Kualitas Hidup.
Arif juga berkomitmen untuk membangun sinergi dan kolaborasi dengan BNPT dalam merawat dan menjaga keutuhan NKRI.
“Kami siap dengan BNPT untuk berkolaborasi, dalam merawat dan menjaga keutuhan NKRI, jadi ini bukti komitmen kita,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum ICMI Orwil Lampung, Yusuf Sulfarano Barusman, turut menguatkan komitmen dengan cara memberikan pemahaman kepada cendekiawan yang lebih komprehensif, serta memfasilitasi dialog dan diskusi kebangsaan ke berbagai pelosok wilayah di Provinsi Lampung.
“Kita tentu memberikan pemahaman kepada para cendikiawan bahwa memang apa yang disampaiakan ketua umum, inikan dinamika global luar biasa, sehingga kita perlu updating kepada semua pihak dan cendikiawan supaa mereka punya pemahaman yang lebih komprehensif,” katanya.
Dirinya berkomitmen untuk terus berusaha memfasilitasi berbagai macam dialog, diskusi kebangsaan sampai ke pelosok-pelosok Provinsi Lampung.
1 komentar