LAMPUNG – Kaum perempuan memiliki peran vital dan menjadi garda terdepan melindungi keluarga, anak, dan lingkungan sekitarnya dari radikalisme dan terorisme. Apalagi paham tersebut kini mulai menyasar kepada anak di usia dini.
Hal tersebut dikatakan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangabn Terorisme (BNPT) RI, Mayjen TNI Nisan Setiadi, pada acara dialog bertajuk ‘Perempuan TOP (Teladan,Optimis dan Produktif) Viralkan Perdamaian’, yang berlangsung di Komplek Gubernur Lampung, Bandar Lampung, Rabu (27/7)
Perempuan khususnya ibu, diharapkan dapat membekali dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak, keluarga dan masyarakat secara luas.
“Perempuan atau ibu adalah pendidikan pertama dan utama bagi anak, sehingga diharapkan dapat membekali lingkungannya dengan nilai wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan dan kearifan lokal dalam keluarga yang menjadi sangat efektif dalam mencegah penyebaran paham radikal,” ujarnya.
Ia menambahkan, terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan bagi perdamaian dan keamanan umat manusia.
Baca Lagi: ASIK BANG, Cara BNPT Tingkatkan Nasionalisme untuk Cegah Terorisme
“Mohon maaf, teroris bukan agama. Teroris ya teroris, artinya berbuat kekerasan. Terorisme membajak agama, semua agama melarang dan tidak menghendaki kekerasan,” kata dia.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan BNPT tahun 2020, faktor yang paling efektif dalam mereduksi potensi radikalisme secara berturut-turut adalah inseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal, dan pola pendidikan keluarga pada anak.
Oleh sebab itu, tujuan diadakan acara tersebut adalah bagaimana memberdayakan kaum perempuan untuk bisa menjadi agen perubahan, membawa keluarga, anak dan lingkungan untuk mencintai nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Tidak hanya itu, Nisan juga mengatakan kalau BNPT sangat serius dalam upaya pemberdayaan kaum perempuan melalui upaya penguatan peran perempuan. Hal tersebut dilakukan melalui program wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan, dan kewirausahaan.
Pemprov Lampung Siap Dukung FKPT Cegah Radikal Terorisme
Sementara itu Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengapresiasi dan siap mendukung segala upaya yang dilakukan BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung, sebagai mitra dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah.
“Kegiatan ini, sangat urgen dan strategis sebagai salah satu upaya dalam rangka pencegahan, dan penanggulangan radikalisme dan terorisme, khususnya di kalangan perempuan,” ujarnya.
“Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan saat ini, yakni pandemi virus ideologi radikalisme yang telah menginfeksi penduduk Indonesia,” lanjutnya.
Kondisi ini menurutnya berpotensi mengancam keutuhan NKRI yang dibangun atas dasar ideologi Negara yaitu Pancasila, karena radikalisme, adalah paham hulu yang berhilir atau berujung pada tindakan terorisme.
Pihaknya berharap FKPT bisa menjalankan fungsinya dan tidak segan berkoordinasi, konsultasi, dan saling mendukung. Olehnya itu, ia siap memfasilitasi untuk penanggulangan terorisme.
Menurut dia, ada empat poin atau hal yang diharapkan dapat dimiliki oleh pribadi perempuan khususnya Provinsi Lampung, di antaranya, pertama, perempuan memiliki visi untuk membangun perdamaian dan merawat lingkungan secara kolaboratif dengan berbagai kalangan agar dapat hidup sejahtera dan saling melengkapi.
Kedua, perempuan harus mengembangkan digital skill, dan digital ethic agar mampu menebarkan kebijakan dan mengajak masyarakat untuk menguatkan pluralisme lewat konten yang membangun.
Ketiga, perempuan mampu mengidentifikasi kekuatan diri agar dapat menjadikan diri mereka sosok yang unggul dan tangguh sebagai agen perdamaian.
Keempat, perempuan memiliki kebanggan sebagai negara besar dengan keberagaman suku dan agamanya.
2 komentar