BNPT RI Latih Tiga Pilar Cegah Radikalisme dan Terorisme di Surabaya

Nasional829 Dilihat

JAKARTA – Modus penyebaran paham radikal terus berkembang dan menyasar kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan remaja. Oleh karena itu, tiga pilar yakni Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa atau lurah, harus peka dan tanggap terhadap aktivitas dan perubahan perilaku masyarakatnya.

Demikian dikatakan Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Brigjen Pol. Wawan Ridwan, pada kegiatan pelatihan upaya memperkuat keamanan nasional dan mencegah radikalisme dan terorisme di Surabaya dan sekitarnya, pada laman bnpt.go.id, Sabtu (27/7/2024).

“Penyebaran paham radikal terorisme saat ini sangat berkembang, sehingga mereka harus diberikan pengetahuan agar lebih memiliki kemampuan dalam mencegah dan mendeteksi kemungkinan penyebaran yang terjadi di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: Mengidentifikasi Terorisme dengan Memanfaatkan AI, Perlu Diseriusi Pemerintah

Wawan mengatakan, berdasarkan pada indeks risiko terorisme (IRT) yang cukup tinggi di Jawa Timur, pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas individu tiga pilar saja, tetapi juga memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar tiga pilar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ia menekankan, tugas penanggulangan terorisme harus dilakukan bersama, sehingga pencegahan di tengah masyarakat dapat terlaksana secara optimal.

Baca Lagi: Mantap Napiter: Terorisme Sering Kali Berakar dari Kegagalan Sikapi Perbedaan

“Tugas penanggulangan terorisme tidak mungkin bisa dilakukan oleh satu lembaga saja, oleh karena itu harus dilakukan bersama-sama untuk mencegahnya,” katanya.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini mencakup berbagai materi penting, mulai dari pemahaman dasar mengenai radikalisme dan terorisme, teknik-teknik deteksi dini, hingga strategi pencegahan yang efektif.

Para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi di lapangan, serta solusi yang dapat diterapkan dalam konteks lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar