Cegah Radikalisme di Jatim, Ini Cara Bakesbangpol

Nasional897 Dilihat

SURABAYA – Menjaga keutuhan bangsa menjadi perhatian khusus bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur. Karenanya, mendukung program Gubernur Khofifah dalam menangkal radikalisme, dengan menggandeng SMA dan SMK di Jatim.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Eddy Supriyanto, di Surabaya, Jumat (7/4/2023).

Menurutnya, hal yang perlu dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan membangun kesadaran melalui pembekalan Guru dan Pelajar Anti Radikalisme dan Terorisme, yang telah dilaksanakan pada 4 April 2023 di Kantor Bakorwil Malang.

“Radikalisme sekarang ini telah menjamur di media sosial dan wajib diwaspadai,” ujarnya.

Kelompok radikal dan teroris, lanjut Eddy, saat ini kerap menyasar anak-anak muda. Karena itu, patut diwaspadi oleh semua pihak, terutama yang berpotensi masuk ke dalam lembaga pendidikan.

“Ini yang harus diwaspadai oleh kita semua, terutama potensi penyebaran radikalisme dalam Lembaga Pendidikan. Peran aktif guru, terutama Guru BP (Bimbingan Penyuluhan), sangat penting dalam pembentukan karakter nasionalisme siswa,” kata Eddy.

Dalam rapat digelar di Bakorwil Malang itu, dihadiri perwakilan Guru BP dan para siswa yang berada di Malang.

Ia mengatakan, dalam kegiatan itu sangat penting, sebab memberikan wawasan politik, kebangsaan dan edukasi dalam membentuk karakter siswa anti radikalisme.

“Kegiatan ini salah satu bentuk nyata upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menyikapi potensi radikalisme dan intoleran,” katanya.

Sekretaris MUI Jatim, Lia Istifhama mengutip dari statemen Gubernur Khofifah, tentang tiga cara berdakwah melawan paham radikal, yaitu dengan bil-hikmah (kearifan atau kebijaksanaan) bil-mauidlatil hasanah (dengan tutur kata yang baik), dan mujadalah billati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang paling indah, tepat dan akurat).

“Jawa Timur adalah wilayah yang harus dijaga untuk menjaga stabilitas nasional. Istilah Bu Gubernur, kalau Jawa Timur batuk maka droplet-nya bisa sampai ke wilayah Indonesia lainnya. Karena itu kita harus ikut menjaga stabilitas Jawa Timur, demi stabilitas nasional,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *