JAKARTA – Pernahkah membayangkan gejolak di balik layar pemerintahan negara adidaya? Di tengah hingar bingar politik, ternyata ada badai pemecatan yang mengguncang dua lembaga vital di era kepresidenan Donald Trump. Apakah ini sekadar perampingan birokrasi atau ada agenda tersembunyi di baliknya?
Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat. Di tengah sorotan publik terhadap kebijakan-kebijakan kontroversial, pemerintahan Presiden Donald Trump ternyata melakukan pemecatan massal di dua lembaga penting negara yakni Badan Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) dan Badan Arsip Nasional (NARA).
Menurut laporan CNN yang mengutip sumber anonim, lebih dari 300 staf NNSA diberhentikan pada Kamis (13/2/2025) malam. Pemecatan ini menyasar para pegawai yang bekerja di fasilitas-fasilitas kunci, termasuk mereka yang mengawasi kontraktor pembangunan dan pemeriksaan senjata nuklir. Informasi ini tentu saja memunculkan kekhawatiran serius terkait keamanan nuklir Amerika Serikat.
Baca Juga: DPR RI Soroti Efisiensi Anggaran BNPT: Jangan Sampai Terjadi Serangan Bom, Kita Kalang Kabut
NNSA, yang berada di bawah naungan Departemen Energi, memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan dan keandalan persenjataan nuklir AS. Lembaga ini bertanggung jawab atas pengembangan, produksi, dan pemeliharaan hulu ledak nuklir.
Pemecatan ratusan staf, terutama mereka yang memiliki keahlian teknis dan pengalaman di bidang ini, tentu saja menimbulkan pertanyaan tentang dampak jangka panjang terhadap kemampuan AS dalam menjaga keamanan nuklirnya.
Meskipun CNN melaporkan jumlah pemecatan mencapai lebih dari 300 orang, juru bicara Departemen Energi memberikan bantahan. Mereka mengklaim bahwa jumlah staf yang diberhentikan “kurang dari 50 orang”, sebagian besar staf administratif dan klerikal. Perbedaan angka yang mencolok ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan keakuratan informasi yang disampaikan oleh pemerintah.
Perbedaan ini juga menimbulkan spekulasi tentang motif di balik pemecatan tersebut. Apakah ini sekadar perampingan birokrasi untuk efisiensi anggaran, ataukah ada agenda politik yang lebih besar?
Perombakan di NARA: Menghapus Jejak Sejarah?
Selain NNSA, badai pemecatan juga melanda Badan Arsip Nasional (NARA). CNN, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan bahwa pemerintahan Trump memaksa pemberhentian para pejabat senior NARA. Perombakan besar-besaran ini menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya jejak sejarah dan akses publik terhadap informasi penting.
NARA memiliki peran vital dalam menjaga dan menyimpan dokumen-dokumen sejarah negara, termasuk arsip kepresidenan, dokumen pemerintah, dan catatan penting lainnya. Lembaga ini bertanggung jawab atas pelestarian warisan sejarah Amerika Serikat dan memastikan akses publik terhadap informasi tersebut.
Pemecatan para pejabat senior NARA, yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang kearsipan, dapat berdampak negatif pada kemampuan lembaga ini dalam menjalankan tugasnya.
Pemecatan massal di NNSA dan NARA ini memiliki implikasi yang luas. Di NNSA, ada kekhawatiran tentang potensi penurunan kapabilitas dan keahlian dalam mengelola program senjata nuklir. Di NARA, ada kekhawatiran tentang hilangnya akses publik terhadap informasi sejarah penting dan potensi manipulasi terhadap catatan sejarah.
Kebijakan pemecatan di era Trump ini juga mencerminkan pendekatan yang unik terhadap pemerintahan. Beberapa pengamat politik berpendapat bahwa pemerintahan Trump cenderung melakukan perombakan personel besar-besaran di berbagai lembaga pemerintah, yang seringkali mengarah pada ketidakstabilan dan disrupsi.
1 komentar